SUARAKUTIM.COM, TELUK PANDAN – Harapan akan terbentuknya desa mandiri di perbatasan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Kota Bontang kian mendekati kenyataan. Dusun Batang Bengkal, yang lebih dikenal sebagai Dusun Sidrap, tengah diproyeksikan menjadi wilayah administratif yang berdiri sendiri. Langkah awal untuk mewujudkan cita-cita ini dimulai dengan mengusulkan Sidrap sebagai desa persiapan.
Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman, mengungkapkan optimisme bahwa rencana tersebut dapat terealisasi dalam waktu dekat.
“Kita berharap dengan dukungan seluruh pihak dan komitmen bersama, Sidrap dapat segera menjadi desa yang mandiri. Pertama-tama akan kita usulkan dulu sebagai desa persiapan,” ujarnya dalam kunjungan kerja ke Kecamatan Teluk Pandan pada Kamis (15/8/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Ardiansyah juga menekankan pentingnya mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam proses pembentukan daerah. Termasuk batas-batas desa di wilayah perbatasan. Ia mengimbau agar semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, mematuhi regulasi yang ada, mulai dari undang-undang pembentukan daerah, peraturan pemerintah, hingga peraturan menteri dalam negeri (Permendagri).
Selain itu, Bupati juga menyampaikan pesan penting kepada warga Bontang yang tinggal di perbatasan wilayah Kutim. Ia memperbolehkan mereka untuk tinggal di wilayah tersebut, namun dengan catatan untuk tidak mengambil wilayah Kutim. Menurutnya, persoalan tapal batas sudah terselesaikan, sesuai aturan dan instruksi Pemerintah Pusat. Didukung hasil dari koordinasi antara Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kutai Timur dengan Pemerintah Kota Bontang, yang kini sudah mencapai kesepahaman bersama.
Di sisi lain, Pemkab Kutim juga berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur di wilayah perbatasan. Salah satu fokus utama adalah mengganti jembatan kayu yang sudah rusak dengan jembatan baley yang lebih kokoh, guna memperlancar aktivitas warga dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Kunjungan kerja tersebut juga menjadi momen peluncuran program “Sidrap Berdikari”, sebuah inisiatif pertanian terintegrasi berbasis komunitas yang melibatkan kelompok tani “Cinta Damai”. Program ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi Sidrap untuk tumbuh dan berkembang menjadi desa yang mandiri dan sejahtera.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemkab Kutim, manajemen PT Kaltim Nitrate Indonesia, serta unsur pemerintah kecamatan dan desa, Forkopimcam. Tidak ketinggalan, ratusan warga setempat juga hadir untuk mendukung rencana besar yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi masa depan Sidrap.
Dengan berbagai upaya yang tengah digalakkan, Dusun Sidrap tampaknya tidak lagi sekadar menjadi nama di peta, tetapi juga menjadi simbol perjuangan menuju kemandirian dan kemakmuran bagi seluruh warganya.(Red-SK/*)