SANGATTA,Suara Kutim.com (9/11)
Bupati Kutai Timur, Ismunandar minta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) bergerak cepat dalam penyusunan program kerja. Ia menilai, selama ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kutim lamban dan kurang koordinasi dalam urusan kerja sehingga menyebabkan tertundanya program-program pemerintah Kutim dalam upaya pengembangan usaha budidaya perikanan dan kelautan.
Ismu menyebutkan, ia sudah meminta kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kutim memberikan presentasi terkait rencana dan program kerja untuk 2017 mendatang. “Jangan sampai sudah dipenghujung akan dimulainya anggaran baru, barulah tergesa-gesa dalam penyusunan rencana dan program kerja. Hal ini sangat perlu dilakukan agar bisa diketahui pokok dan prioritas program kerja,” kata Ismu.
Ia mengungkapkan, aakibat kurang koordinasi dan ketidak jelasan dalam program kerja, menyebabkan program yang berkaitan dengan pengembangan budidaya perikanan dan nelayan sendiri terbengkalai termasuk mangkraknya cold storage, pabrik es dan termasuk Pusat Pelelangan Ikan (PPI) di Kenyamukan, Sangatta Utara.
Menurut Ismu, saat ini nelayan yang usai melaut ternyata diketahui saat sandar di darat sudah sangat sedikit membawa ikan hasil tangkapan, bahkan ada yang habis sebelum sandar. “Ini akibat nelayan terlebih dahulu dicegah para penyambang atau tengkulak ikan di tengah laut, dan ikan-ikan mereka sudah habis dibeli,” beber Ismu.
Agar fasilitas yang dibangun bisa dioptimalkan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kutim, disebut Ismu, harus cepat dan tanggap. Selain memantapkan program kerja, Ismunandar minta kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kutim melakukan riset terkait peluang pengembangan budidaya rumput laut dan gurita di Kutim. “Tahun depan ada inventor dari Jepang yang akan menanamkan modalnya di Kutim dalam upaya pengembangan budidaya rumput laut dan gurita,” ujar Ismu.(SK3)