SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Anggota Komisi B DPRD Kutai Timur, David Rante meminta agar Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) mengambil langkah serius dalam mempersiapkan hilirisasi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di Kutai Timur. Bahkan politisi Gerindra ini mempertanyakan komitmen dan kebijakan Pemkab Kutim dalam upaya hilirisasi CPO, yang dianggap belum maksimal.
“Kebijakan apa yang diambil oleh pemerintah Kutim untuk hilirisasi CPO?, sepertinya belum ada langkah kongkrit,” ucap David saat ditanya wartawan di Gedung DPRD Kutim, Senin (29/7/2024).
David menambahkan bahwa Kota Bontang yang tidak memiliki lahan signifikan justru mampu membangun pabrik CPO melalui PT Energi Unggul Persada (EUP).
“Saya menyayangkan, pemerintah Kutim tidak ada inisiatif mengelola sumber daya alam yang ada di Kutim,” tambahnya.
David menekankan pentingnya pemikiran strategis dalam hilirisasi produk turunan seperti sabun, mentega, dan produk lain dari CPO.
“Kalau hilirisasi seperti sabun, harus terfikirkan. Padahal itu dikelola. Banyak efek dominonya, seperti penyerapan tenaga kerja,” tandasnya.
Sebelumnya, dalam upaya memperkuat kerja sama ekonomi dan menarik investasi asing, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bersama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menyambut hangat delegasi investor dari Anhui Guanxin China di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kutim pada Selasa (16/7/2024) malam. Pertemuan tersebut diharapkan dapat menciptakan peluang investasi baru di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK).
Asisten Administrasi Umum Sekretaris Kabupaten Kutai Timur, Sudirman Latif, yang mewakili Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan berbagai kemudahan bagi para investor.
“Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menawarkan KEK MBTK yang sudah dilengkapi dengan fasilitas penanaman modal dan izin usaha yang mudah, seperti halnya yang telah dilakukan di Maloy lama dan Batuta Chemical Industrial Park (BCIP),” ungkap Sudirman.
Ia juga menambahkan bahwa Pemprov Kaltim telah melakukan peninjauan lokasi dan berharap agar perusahaan Anhui Guanxin Agrochemical tertarik menanamkan modalnya di Kutim.
“Kami berharap perusahaan Anhui Guanxin Agrochemical berminat menanamkan modalnya di Kutim,” tambah Sudirman penuh harap.
Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Pemprov Kaltim, Ujang Rahmad, juga turut memberikan pandangannya mengenai proses investasi ini. Menurutnya, pertemuan ini merupakan langkah awal yang penting dan perlu didorong oleh fasilitas dari kedua pihak, baik provinsi maupun kabupaten.
“Proses investasi tidak berhenti di sini. Ada beberapa tahapan yang harus ditindaklanjuti terkait dengan kondisi lapangan. Terima kasih atas langkah awal ini. Apa yang kita lakukan adalah untuk mengembangkan ekonomi Kaltim dan Kutim. Semoga Anhui Guanxin terbuka untuk berinvestasi di Kutim,” jelas Ujang.
Dengan desakan dari David Rante dan komitmen dari pemerintah daerah, diharapkan hilirisasi CPO di Kutai Timur dapat segera terwujud. Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah produk CPO, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat perekonomian daerah.(Red-SK/ADV)