SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kutai Timur terus mempercepat pembenahan terhadap sejumlah infrastruktur, salah satunya trotoar pada sejumlah jalan utama di Kota Sangatta. Kepala Dinas PUPR Kutim, Muhammad Muhir menyatakan bahwa pihaknya tengah memprioritaskan perbaikan trotoar demi kenyamanan dan keamanan masyarakat.
Dikatakan, bahwa saat ini perbaikan trotoar di Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Margosantoso sudah hampir selesai. “Kami targetkan proyek ini rampung pada 2024. Ini bagian dari komitmen kami untuk menciptakan fasilitas publik yang lebih baik di Kutim,” ujar Muhir saat ditemui di kantornya, Senin (18/11/2024).
Lanjut Muhir, pihaknya berencana melakukan pembenahan trotoar di Jalan Yos Sudarso pada tahun depan. Menurutnya trotoar di kawasan tersebut akan dirancang dengan konsep yang lebih modern dan fungsional.
“Untuk trotoar di Jalan APT Pranoto, kami sudah menggunakan pres paving khusus. Ini berbeda dengan keramik yang sebelumnya digunakan di Jalan Yos Sudarso karena keramik licin dan berisiko bagi pejalan kaki, terutama saat hujan,” jelas Muhir.
Trotoar masa depan di Kutim, akan mengadopsi desain yang mengedepankan aspek estetika dan kenyamanan, layaknya trotoar di kota-kota besar seperti Samarinda, Bandung, dan Yogyakarta.
“Saya ingin trotoar di Kutim nantinya bisa menampilkan karakter khas daerah, seperti kawasan Braga di Bandung atau Malioboro di Jogja. Trotoar akan didesain dengan sentuhan budaya lokal Kutim, sehingga mencerminkan identitas daerah,” paparnya.
Muhir menegaskan bahwa trotoar yang sedang dan akan dibangun tidak hanya menjadi jalur bagi pejalan kaki, tetapi juga dirancang sebagai ruang publik yang multifungsi. “Kami akan tambahkan tempat duduk, lampu kota, dan fasilitas lainnya agar trotoar tampak cantik dan nyaman,” ucapnya.
Selain itu, ia menyebut trotoar tersebut bisa difungsikan sebagai jogging track. “Kami akan tata trotoar satu per satu secara bertahap. Harapannya, masyarakat bisa memanfaatkan trotoar ini dengan baik, tidak hanya untuk berjalan kaki, tetapi juga untuk aktivitas olahraga ringan seperti jogging,” ujar Muhir.
Sebagai bentuk keterlibatan masyarakat, Muhir mengungkapkan bahwa pihaknya akan meminta masukan dari warga terkait desain trotoar yang tengah direncanakan. Dengan pendekatan tersebut, Dinas PUPR berharap trotoar di Kutim dapat menjadi ruang publik yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan.
“Kami ingin masyarakat juga merasa memiliki fasilitas ini. Oleh karena itu, setiap desain yang kami buat akan disosialisasikan kepada publik untuk mendapatkan masukan,” tambahnya.
Muhir berharap, pembangunan trotoar di Kutim tidak hanya selesai pada tahap fisik, tetapi juga diiringi oleh kesadaran masyarakat untuk menggunakannya dengan bijak. “Kami ingin fasilitas ini benar-benar dimanfaatkan sesuai peruntukannya, tidak digunakan untuk parkir atau aktivitas yang merusak fungsi trotoar,” tutupnya.(Red-SK/Adv)