SuaraKutim.com, Sangatta – Setelah melakukan sosialisi dan monitoring evaluasi program pendidikan anti korupsi melalui jaga.id yang merupakan besutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia terhadap satuan pendidikan yang ada, Dinas Pendidikan Kutim menginginkan setiap sekolah di Kutim menerapkan upaya preventif pencegahan korupsi sejak dini.
Program jaga.id yang bertujuan menciptakan layanan publik yang transparan, inovatif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat dalam rangka pencegahan korupsi, saat ini telah menyasar satuan pendidikan. Program yang telah dimulai beberapa tahun lalu, menginginkan lembaga pendidikan mulai terapkan pencegahan korupsi sejak dini.
“Setelah saya searching (pencarian internet, red) ternyata untuk yang terbaik adalah (Provinsi, red) Bali yang kemarin sempat dikunjungin oleh KPK, untuk pelaksanaan jaga.id di satuan pendidikan dan penerapan pendidikan anti korupsi,” ungkap Pelaksanaan tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kutai Timur, Irma Yuwinda, Jumat (11/11/22).
Selanjutnya ia menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan akan memberikan reward bagi satuan pendidikan di Kutai Timur yang berhasil melaksanakan pendidikan anti Korupsi di sekolah masing-masing melalui platform jaga.id, dengan memberangkatkan Kepala Sekolah dan operator jaga.id ke Pulau Bali.
“Untuk itu kita tetapkan saja 18 satuan pendidikan terbaik nanti, dari pelaksanaan jaga.id nya, kita benchmark juga ke Bali. Tapi tetap ada tolak ukurnya, apakah yang terbaik di masing-masing kecamatan yang ada, nanti kita pilih yang terbaik,” bebernya.
Disamping itu Irma meminta bahwa penghargaan ini tidak serta merta menjadi tujuan para Kepala Sekolah di satuan pendidikan untuk pada akhirnya hanya mengejar hadiah yang ada. Namun ia meminta agar semua satuan kerja berfokus pada usaha pencegahan korupsi sejak dini di satuan pendidikan masing-masing.