SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur menggelar Sosialisasi Program Smart City Kabupaten Kutai Timur Tahun 2024, yang dibuka secara resmi oleh Asisten Administrasi Umum (Admum) Setkab Kutim, Sudirman Latief, Kamis (30/5/2024) di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim.
Dengan mengangkat tema “Sinergi Membangun Ekosistem Smart City di Kabupaten Kutai Timur”, sosialisasi ini dihadiri unsur akademisi, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kutim, perwakilan perusahaan swasta, BUMD dan BUMN yang beroperasi di wilayah Kutai Timur, Relawan TIK dan Bank Sampah Kutai Timur.
Dalam sambutannya mewakili Bupati Kutim, Sudirman menyebutkan jika Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu Kabupaten yang dipilih oleh Pemerintah Pusat melalui Kementrian Kominfo RI untuk masuk dalam program Gerakan Menuju 100 Smart City. Hal tersebut juga sejalan dengan program prioritas pemerintah daerah.
“Program Smart City merupakan Salah Satu program prioritas Pemerintah Daerah sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD Tahun 2021 – 2026 pada misi ke – 4 Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur tahun 2021 – 2026 yaitu Mewujudkan Pemerintahan yang Partisipatif berbasis penegakan hukum dan Teknologi Informasi”, ujarnya.
Konsep Smart City merupakan salah satu konsep pengembangan wilayah yang telah gencar dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Smart City merupakan salah satu upaya dalam pengelolaan wilayah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya, meningkatkan konektivitas, meningkatkan kualitas hidup warga melalui pelayanan publik yang lebih baik dan tersebar luas.
“Pengembangan Smart City bukan dengan menjadikan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai tujuan akhir tetapi lebih fokus kepada inovasi dan terobosan untuk menyelesaikan masalah prioritas dan atau membangun sektor unggulan daerah berbasis data yang terintegrasi, dan kolaboratif antar sektor. Dan tentu saja Pembangunan berbasis smart city secara simultan harus bisa menghasilkan smart people dan smart society”, jelasnya.
Lebih jauh dikatakan, Kabupaten Kutai Timur sebagai daerah penyangga IKN (Ibu Kota Nusantara), haruslah siap menghadapi segala tantangan dan perubahan-perubahan yang akan cepat terjadi, sebagai konsekuensi dampak dari pemindahan Ibu Kota Nusantara tersebut.
“Penetapan IKN yang lokasinya berada di wilayah Kalimantan Timur, dimana salah satu daerah penyangga IKN adalah Kabupaten Kutai Timur, oleh karena itu saya berharap melalui implementasi smart city kita ciptakan inovasi- inovasi sebagai langkah persiapan untuk menghadapi berbagai perubahan-perubahan yang akan terjadi sebagai dampak dari pemindahan lbu Kota Nusantara tersebut”, sebut Sudirman.(Red-SK/ADV)