SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Upaya pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Kutai Timur, tidak lepas dari kesiapan pemerintah dan pelaku usaha di sektor tersebut untuk mampu menarik minat dari para wisatawan,baik domestik maupun manca negara agar mau datang dan menikmati suguhan objek pariwisata yang ditawarkan.
Namun tidak hanya sekedar mendatangkan wisatawan, pelaku usaha pariwisata juga dituntut untuk bisa menjelaskan secara detail keunggulan dari objek pariwisata yang mereka kelola. Tentunya kemampuan berbahasa, baik Indonesia dan bahasa asing wajib dikuasai oleh pelaku usaha, baik kemampuan secara tutur hingga menulis.
Karenanya, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata, Dinas Pariwisata Kutai Timur mengambil langkah strategis dengan mengadakan pelatihan bahasa Inggris, bagi pelaku usaha pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur, Nurullah mengatakan jika kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan komunikasi para pelaku usaha dalam melayani wisatawan asing, sehingga dapat meningkatkan pengalaman wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.
Selama dua hari berturut-turut, yakni pada tanggal 15 dan 16 Juli 2024, pelatihan tersebut diselenggarakan di Hotel Royal Victoria, Sangatta. Pelatihan ini diikuti oleh berbagai komunitas seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan pelaku usaha pariwisata lainnya. Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan yang dipandu oleh instruktur berpengalaman.
“Ya, komunitas seperti Pokdarwis dan pelaku usaha pariwisata terus kami latih. Salah satunya melalui pelatihan bahasa Inggris ini,” ungkap Nurullah saat diwawancarai di Rumah Jabatan Bupati Kutim, Selasa (16/7/2024).
Menurutnya, pelatihan ini bukan hanya sekadar meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, tetapi juga memperkuat pelayanan yang lebih ramah dan profesional kepada wisatawan asing.
Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan berbagai teknik komunikasi efektif dalam bahasa Inggris, termasuk bagaimana menyapa tamu, memberikan informasi tentang destinasi wisata, dan menangani keluhan atau permintaan khusus dari wisatawan asing. Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk berlatih langsung melalui simulasi situasi nyata yang sering dihadapi dalam dunia pariwisata.
Salah satu peserta, Dina, yang merupakan pemilik homestay di kawasan Sangatta, mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini. “Saya merasa lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan wisatawan asing. Sebelumnya, saya sering kesulitan memahami apa yang mereka inginkan, tapi sekarang saya lebih siap,” ujarnya dengan semangat.
Pelatihan bahasa Inggris ini merupakan bagian dari program jangka panjang Dinas Pariwisata Kutai Timur untuk meningkatkan daya saing sektor pariwisata daerah. Nurullah berharap, dengan adanya pelatihan seperti ini, Kutai Timur dapat menjadi destinasi wisata yang lebih menarik dan nyaman bagi wisatawan mancanegara.
“Ini baru awal dari berbagai program peningkatan kualitas SDM yang akan kami lakukan. Ke depannya, kami juga akan mengadakan pelatihan lain yang relevan untuk mendukung pariwisata di Kutai Timur,” tambah Nurullah.
Langkah ini tentunya menjadi angin segar bagi para pelaku usaha pariwisata di Kutai Timur yang kini semakin siap menyambut kedatangan wisatawan dari berbagai belahan dunia. Dengan kemampuan berbahasa Inggris yang lebih baik, mereka diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih memuaskan, sehingga wisatawan merasa betah dan ingin kembali berkunjung.(Red-SK/ADV)