SANGATTA (5/7-2019)
Mewujudkan Kutim swasembada daging khusunya daging sapi, Dinas Pertanian (Distan) Kutim terus melakukan inovasi dengan mengusung pola peternakan modern. Salah satu inovasi yang dilakukan yakni pengembangan budidaya sapi melalui program pembentukan mini ranch atau padang pengembalaan dengan luasan kecil.
Kepala Dinas Pertanian Kutim Sugiono kepada Suara Kutim.com, menyebutkan pembentukan mini ranch atau padang pengembalaan merupakan salah satu program unggulan yang sedang digalakkan Dinas Pertanian Provinsi Kaltim.
Di Kutai Timur, terang Sugiono, Distan Kaltim menargetkan 20 unit mini ranch setiap tahun yang bisa dimiliki secara perorangan maupun kelompok tani. Sementara target program pembentukan mini ranch sendiri dilakukan selama 5 tahun ke depan, sehingga ada 100 mini ranch di Kutai Timur.
Disebutkan, untuk membuat mini ranch dibutuhkan lahan dengan luasan antara 2 hingga 3 hektar yang bisa menampung pengembangan budidaya sapi hingga 5 sampai 10 ekor. Ia menambahkan, Distan Prov Kaltim baru mengucurkan anggaran bantuan untuk pembentukan mini ranch ini pada tahun 2020 mendatang, namun di Kutim sendiri program pembentukan mini ranch sudah dimulai tahun 2019.
“Istilah mini ranch terdengar baru di Kutim. Namun sebenarnya pola mini ranch atau pengembalaan dengan luasan kecil ini sebenarnya sudah ada dan teraplikasikan pada beberapa desa di Kutim hanya saja sebutannya lain,” ujar Sugiono seraya berharap program Pemprov Kaltim ini juga mendapat dukungan APBD Kutim karena potensi peternakan sapi terbuka luas di Kutim.(SK3)