SAMARINDA (6/10-2020)
Tudingan sejumlah pihak Rumah Sakit (RS) menjual isu Covid 19 terhadap pasien rumah agar mendapat pembayaran lebih besar, dikhawatirkan Direktur RSU AW Syahrani Samarinda, David Hariadi Masjhoer, bisa meruntuhkan moral tenaga kesehatan (Nakes) yang selama ini bergelut merawat pasien yang berdampak terhadap pelayanan kepada masyarakat.
Saat mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid Kaltim yang dipimpin Wagub Hadi Mulyadi, diungkapkan, penanganan pasien di rumah sakit semua sesuai peraturan Kementrian Kesehatan (Kemenkes). “Saat ini beredar kabar, kalau selama ini mengcovidkan pasien padahal aturannya ada yakni Permenkes,” terangnya.
Dalam Rakor yang diikuti Danrem 091 ASN Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro, Kepala BIN Kaltim, Polresta Samarinda, Kepala BPBD Kaltim serta sejumlah pejabat Pemprov Kaltim, tampak kekhawatiran David akan merosotnya moral Nakes yang selama ini bergelut dengan pasien. “Setiap rumah sakit tidak bisa seenaknya menetapkan klaim, semua proses klaim melalui mekanisme yang berlapis dan ketat sehingga tidak ada niatan mengcovidkan pasien,” tandas David.
Selain masalah tudingan mengcovidkan pasien, David juga mengaku kasus penyebaran virus di Kaltim terutama di Samarinda meningkat karena kesadaran masyarakat rendah. Iapun menggambar akan keluarga pasien Covid 19 mengamuk karena tidak mau pasien dimakamkan sesuai standar pemakaman Covid 19. “Selain keamanan Nakes yang tak aman dari ancaman keluarga pasien, juga tuduhan mengcovidkan pasien ini bisa meruntuhkan moral Nakes, karenanya kami mohon dukungan keamanan dan moril agar semangat Nakes kembali naik,” beber David seraya menyebutkan Nakes yang menangani pasien selama ini selalu dihantui bisa terpapar virus corona.
Terkait adanya gerakan tanpa masker, iapun mengaku prihatin karena jika masyarakat terpengaruh akan menambah pasein Corona. Saat ini, ujar David tenaga kesehatan yang terlatih dalam menangani pasien Corona terbatas.(SK8)