JAKARTA (1/4-2019)
Aad Harharah MHA FS, calon legislatif (caleg) Partai Berkarya daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur (Jatim) I, menolak disebut pengangum Orde Baru tapi bangga memperkenalkan diri sebagai orang yang ingin melanjutkan cita-cita almarhum Presiden Soeharto.
“Pak Harto punya banyak program brilian di bidang pendidikan dan kesehatan, dua di antaranya wajib belajar sembilan tahun dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu),” kata lelaki yang biasa dipanggil Dr Al – Fatihah ini.
Dokter spesialis penerbangan dan olahraga ini, menyebutkan Posyandu berdiri di setiap desa dan dusun untuk melayani hak dasar masyarakat, terutama bayi dan anak, akan kesehatan. Kini, banyak Posyandu tak berfungsi dan hilang. “Itu yang akan kita bangkitkan lagi, kami akan merevitalisasi Posyandu dan mengaktifkannya sebagai garda depan kesehatan masyarakat,” kata caleg DPR RI yang sedang berkampanye di Surabaya dan Sidoarjo itu.
Program Pak Harto paling fenomenal adalah swasembada pangan dan sembilan bahan pokok (sembako) terjangkau. Pak Harto, katanya, menganak-emaskan petani dan nelayan, dan tak henti berupaya memakmurkan mereka. “Itulah yang akan kembali diperjuangkan Partai Berkarya,” sebutnya.
Menjawab pertanyaan mengapa orang menyebutnya Dr Al Fatihah, Dr Aad – sapaan keseharianya, mengatakan bahwa sejak diangkat menjadi dokter, ngak pernah menerima bayaran satusenpun dari pasien kecuali meminta pasien membacakan Al Fatihah.
Menurut Dr Al Fatihah, mungkin Allah Swt mengganti rezeki saya dengan yang lain, ia bersyukur bisa menggratiskan pengobatan. Dr Aad adalah saudara kandung dua legenda sepakbola Indonesia yakni Aun dan Sutan Harharah. Semula Dr Aad ingin mengikuti jejak dua kakaknya menjadi pemain sepakbola namun kedua orang tua memintanya menjadi dokter. “Kalau saya teruskan bermain bola, mungkin saya lebih hebat dari Aun dan Sutan,” katanya seraya terkekeh.
Mengenai elektabilitasnya di Dapil I Jawa Timur, Dr Aad optimistis terpilih. Alasannya, dia berkampanye untuk Partai Berkarya sejak sembilan bulan lalu, atau sebelum ada pengumuman daftar calon sementara (DCS) legislatif. “Kampanye saya bungkus dengan kegiatan organisasi Garda Mencegah dan Mengobati (GMDM),” kata Dr Aad.
GMDM adalah organisasi masyarakat (ormas) di bidang pencegahan dan penyalahgunaan narkotika dan seks bebas. Dr Aad duduk di posisi penasehat di organisasi yang beroperasi di Jawa Timur. Saat ini, GMDM beranggotakan 320 ribu orang di 12 kabupaten se Jawa Timur. Seluruh anggota GMDM membuat pernyataan dukungan bagi Dr Aad untuk menjadi calon legislatif mewakili masyarakat Jawa Timur.(ADV-SK12)