SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Menjadi motor dalam pergerakan dunia investasi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), wajar jika Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutim ingin bergerak cepat agar semua potensi investasi yang ada di Kutim bisa menarik pengusaha regional ataupun luar negeri mau datang dan menanamkan modalnya di Kutai Timur. Karenanya untuk memudahkan para investor ini untuk membidik potensi investasi mana saja yang sesuai dengan minat mereka dan berpeluang besar memiliki daya jual di pasaran, DPMPTSP Kutim segera akan menyusun peta potensi investasi yang ada di seluruh kecamatan di Kutai Timur.
Kepala DPMPTSP Kutim, Darsafani menuturkan pentingnya memiliki peta potensi investasi di Kutim ini, agar pemerintah Kutim bisa mengarahkan para investor yang datang ke Kutim untuk memilih potensi investasi mana yang mereka minati.
”Jadi peta potensi investasi ini akan kita jadikan blueprint dan menjadi modal kita untuk menjual peluang investasi apa saja yang ada di seluruh kecamatan di Kutim ini kepada investor. Jadi mereka datang ke Kutim sudah tau peluang investasi apa yang mereka ingin lakukan dan tanamkan modalnya melalui peta potensi investasi yang sudah kita buat,” sebut Darsafani.
Lanjutnya, jika ingin melihat lebih luas, bahwa semua kecamatan di Kutai Timur ini memiliki kekhasan tersendiri yang bisa menjadi potensi peluang investasi. Meski hampir di semua kecamatan didominasi perkebunan kepala sawit, namun kondisi tersebut tidak mengurasi potensi pengembangan investasi lainnya, misalkan karet, coklat, pisang dan lainnya. Sehingga tidak terpaku pada peluang investasi produk mentah, tetapi juga produk hilirisasinya.
”Kita memang tidak bisa menutup mata jika hampir di semua kecamatan di Kutim ini sudah didominasi perkebunan kelapa sawit. Tetapi tidak menutup peluang untuk pengembangan potensi lainnya. Misal pengembangan potensi karet, coklat, pisang, ada juga nanas dan lain sebagainya. Tentunya tidak terfokus hanya pada kegiatan perkebunan saja, tetapi juga pada produk olehan atau hilirisasinya juga,” jelas Darsafani.
Dikatakan, dalam penyusunan peta potensi investasi pada 18 kecamatan di Kutim ini, pihaknya berencana akan menggandeng akademisi sebagai tim konsultannya. Namun demikian, Darsafani belum bisa memastikan apakah akan menggunakan universitas dalam atau luar Kaltim.
”Jadi penyusunan peta potensi investasi ini merupakan pekerjaan serius dan penelitiannya dilakukan di 18 kecamatan di Kutim, maka kami berencana memakai tenaga akademisi untuk konsultannya. Cuma masih belum tau apakah mau pake universitas di Kaltim saja atau dari Jawa. Semoga rencana ini bisa segera tersealisasi di tahun 2025 mendatang,” tutup Darsafani.(Red-SK/Adv)