SANGATTA,Suara Kutim.com (13/7)
Enggan dikirim kembali ke Samarinda, seorang pria berdama Dira, Rabu (13/7) siang nekad mengkahiri hidupnya dengan menabrakan diri ke truk tangki yang sedang melintas. Tabrakan yang tak bisa dihindari sopir truk sebuah ekspedisi ini, menurut sejumlah saksi mata murni karena perbuatan Dira yang diketahui mengalami stress.
Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com di TKP, Dira merupakan orang yang diamankan Satpol PP Kutim saat melakukan penertiban. Namun, ketika diakan dikirim ke Samarinda dengan cara dititipkan pada bus pihak sopir enggan membawa tanpa ada pendamping dari Satpol PP atau Dinas Sosial Kutim. “Bukan tidak mau membawa tetapi, orang itu bermasalah takut membuat keonaran saja karenanya diminta ada petugas yang mendampingi,” ungkap sejumlah warga di Terminal Bus Sangatta.
Entah apa yang ada dalam benak Dira, Rabu (13/7) ia nekad menabarkan diri ke truk sehingga menyebabkan pendarahan di bagian kepala. Upaya menyelamatkan nyawa Dira dilakukan warga membawa ke sebuah RS swasta di Jalan Yos Sudarso I Sangatta Utara.
Namun karena adminitrasi terutama siapa penanggungjawab perawatan Dira belum ada, pihak RS belum melakukan tindakan apappun sehingga meninggal dunia pada pukul 13.00 Wita. “Korban sempat dibawa ke RS di Jalan Yos Sudarso Satu Sangatta Utara dalam keadaan sadar, namun karena belum ada penanggungjawab perawatan sehingga penanganannya diduga tidak maksimal sehingga Dira meninggal dunia pukul satu siang,” terang Kasat Lantas Polres Kutim AKP Ramdhanil seraya menambahkan pihak kepolisian, Dishub dan Satpo PP berupaya meminta bantuan Dinas Sosial Kutim namun keburu Dira wafat.(SK13/SK14)