SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Komitmen dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, adalah hal mutlak yang dipegang teguh oleh Arfan, Wakil Ketua II DPRD Kutai Timur. Bahkan agar fokus dalam mengawal dan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang dibawanya hingga terwujud, Arfan hanya menargetkan 10 pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD dalam setiap masa resesnya.
“Saya pengen fokus agar pokir yang saya bawa, bisa saya kawal dan perjuangkan hingga terealisasi masuk di APBD Kutim, jadi setiap masa reses cukup 10 judul pokir saja. Jika nantinya ada lebih, ya Alhamdulillah, bersyukur bisa masuk semua,” ucap Arfan.
Lanjutnya, dengan keterbatasan nilai pokir yang diberikan maka dirinya mengaku belum bisa mengcover 18 kecamatan di Kutim. “Ya berbeda klo nilainya lebih, pokirnya bisa banyak dan jangkauan juga bisa semakin luas di 18 kecamatan. Tapi karena sedikit, ya fokus di 10 judul pokir saja yang wajib terlaksana, jadi bertahap biar semua masyarakat kebagian,” jelasnya.
Dari judul 10 pokir yang wajib terlaksana setiap reses, di antaranya usulan warga masih seputar bantuan kelompok tani, pelatihan UMKM, pelatihan tenaga kerja, olahraga, pelatihan menjahit, memasak dan membuat kue. Untuk pelatihan yang dilaksanakan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) teknis, rata-rata melibatkan puluhan peserta. Sedangkan untuk usulan pembangunan masjid atau musholla, keduanya bukan masuk dalam pokir reses, namun merupakan program prioritas.
“Klo masjid dan musholla itu bukan masuk pokir, karena memang prioritas dan saya sendiri yang cari-cari. Klo pas mampir di masjid atau musholla di mana pun di wilayah Kutim, pasti saya cari pengurusnya dan saya suruh bikin proposal permohonan bantuan apa saja terkait tempat ibadahnya. Klo untuk pokir yang 10 judul, rata-rata terkait bantuan kelompok tani, perkebunan, perikanan, pelatihan UMUM, pelatihan tenaga kerja, pelatihan memasak, bikin kue, menjahit. Barusan juga diadakan pelatihan bikin kue bagi ibu-ibu perwakilan setiap kecamatan, total pesertanya 60 orang,” beber Arfan.(Red-SK/ADV)