SANGATTA (14/7-2019)
Kegelisahan Mas Udah (44) terkait nasib anak-anaknya kedepan, menjadi perhatian banyak pihak. Sejumlah dukungan baik moril maupun materi, ia terima dalam beberapa dari para dermawan yang datang ke kediamnya di Jalan Diponegoro Gg Riang Sangatta Utara.
Dukungan yang diberikan masyarakat antara lain dari Garbi Kutim yang, Ahad (14/7) datang ingin bersilahturahmi dengan keluarga Mas Udah. Kedatangan Achmad Supriyadi – Ketua Pembina Garbi Kutim bersama Sutikno – Ketua Icare Kutim serta pengurus Garbi Kutim ini, sebagai tahap awal. “Kedatangan Garbi dan Icare Kutim ke keluarga Ibu Mas Udah, selain bersilahturahmi juga ingin melihat apa yang bisa dibantu dalam rangka membantu usaha yang digeluti Ibu Mas Udah,” terang Achmad Supriadi.
Disebutkan Supriadi, Garbi dan Icare Kutim dapat merasakan beban yang dirasakan Ibu Mas Udah yang harus membiayai anak-anaknya. Dukungan yang diberikan Garbi dan Icare Kutim selain berupa sembako juga modal usaha sebesar Rp1 Juta. “Kami berharap, modal usaha yang ada bisa menambah omset usaha Mas Udah,” timpal Sutikno.
Mas Udah yang kini hidup sendiri sepeninggal Rudy yang wafat tahun lalu, mengaku tantangan hidupnya semakin berat terlebih dengan 2 anaknya Syamsul Rizal (19) dan Ridho Abdillah (16) yang mengalami lumpuh total akibat demam dengan panas tinggi.
Usaha menyehatkan Syamsul dan Ridho, gagal meski telah dibawa ke sejumlah RS di Sangatta dan Balikpapan. Mas Udah yang kini menjual arem-arem dan dititipkan di warung tetangga, mengaku sedih dengan keinginan Ridho yang minta dibawa berobat ke Pulau Jawa. “Anak saya ada tujuh orang, empat orang kini di Pondok Pasantren dan satu sedang menempuh pendidikan di Jakarta. Saya bangga dengan mereka, semua menyadari akan keadaan saya terlebih-lebih yang tertua dan kini sedang menempuh pendidikan S2 agar bisa menjadi dosen hanya minta doa restu saya agar cita-citanya terwujud,” beber Mas Udah.(SK11)