SANGATTA (6/6-2018)
Peringatan Nuzulul Qur’an tidak saja peringatan biasa tetapi penuh makna dan selalu ada hikmahnya. Dalam ceramahnya, Guru Guru H Abdul Basit asal Sangatta Utara, mengajak ummat Islam untuk membudayakan membaca Al-Quran serta memahami tafsirnya.
Peringatan Nuzulul Quran yang digelar PHBI Kutim di Masjid Agung Al-Faruq Sangatta Utara, Selasa (5/6) diharapkan Guru Basit, mendorong setiap keluarga untuk menjadikan momentum Nuzulul Qur’an sebagai tonggak untuk lebih menanamkan cita Al-qur’an dalam keluarga dan lingkungan kerja.
Pria yang pernah tinggal di Makkah beberapa tahun, segaja mengupas masalah keluarga dalam kehidupan ummat Islam. “Dengan menggelorakan baca Al-Quran dalam rumah tangga, akan menanamkan kepada anak kita akan ajaran Islam. Anak lahir dalam keadaan suci bagaimana cara mendidik anak dari orang tua ke hal hal yang positif sesuai ajaran agama Islam,” imbuhnya.
Dengan suara tegas dan jelas, Guru Basit mengupas banyak bagaimana mendidik anak yang bersumberkan Al-Quran, sehingga anak bisa menjadikan Al-Quran bagian dari kehidupan serta memulia Al-Quran dalam langkah kehidupannya. “Dalam Al-Quran terdapat semua ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia,” tandas Guru Bassit.
“Perhatian orang tua untuk memberikan pendidikan khatam Al-Quran menjadi keharusan setiap muslim. Hanya membayar iuran Rp 20 ribu untuk pendidikan mengaji di TPA saja tidak dihiraukan justru terhadap Bahasa Inggris dan sejenisnya setiap bulan mampu membayar Rp 750 ribu bahkan pembayarannya didahulukan ketimbang biaya pendidikan agama terlebih mengaji yang digelar di masjid dan mushala,” bebernya.
Peringatan yang dihadiri Wabup Kasmidi Bulang dan sejumlah pejabat baik Pemkab Kutim, Polres dan TNI, dijelaskan Mugeni sebagai Ketua PHBI terlambat digelar karena banyaknya kegiatan Pemkab Kutim.
Sedangkan Wabup Kasmidi berharap peringatan nuzulul Quran semakin memperokoh kecintaan ummat Islam kepada Al-Quran sebagai pedoman hidup. “Mari kita jadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup untuk membentengi diri diri pengaruh negatif terhadap perkembangan teknologi informasi dan globalisasi,” kata Kasmidi.(ADV-KOMINFO)