SuaraKutim.com, Sangatta – Sejumlah komoditi pangan mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan di sejumlah pasar tradisional di Sangatta. Salah satunya cabai, yang harganya kini menembus Rp 120 ribu per kilogram dan diperkirakan akan terus melambung tinggi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur, Zaini menyampaikan bahwa peningkatan harga cabai dipengaruhi oleh faktor cuaca dan kondisi gagal panen yang terjadi pada para petani.
“Saya sudah kordinasi ke Provinsi, dan dapat informasi di Pulau Jawa ternyata adanya gagal panen (cabai, red), itu dipengaruhi curah hujan yang tinggi,” ucapnya, Senin (18/07/22).
Kemudian ia menyampaikan bahwa peningkatan harga cabai terjadi hampir di seluruh Indonesia. Zaini berharap, para petani di Kutai Timur dapat menanam cabai sendiri, agar dapat mengurangi ketergantungan dari luar pulau.
“Saya rasa ini persoalan Nasional, harapan kami agar petani-petani kita di sini (Sangatta, red) agar bisa menanam cabai, untuk mengurangi ketergantungan yang ada. Karena memang hingga saat ini stok cabai dan sayur mayur lainnya, sebagian besar masih didatangkan dari luar Kutim,” jelasnya.
Selanjutnya ia menyampaikan bahwa kondisi kenaikan harga cabai yang kini tengah mencapai 120 ribu per kilogram tersebut, masih akan bertahan hingga tiga bulan kedepan.
“Kemungkinan tiga bulan kedepan sudah mulai normal, karena inikan masih tanam lagi mereka (petani cabai, red),” pungkasnya.(Adv/Red/Win)