Suarakutim.com, Sangatta – Ketua Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutai Timur, Aleks Bhajo, merasa kecewa karena permintaan hearing yang diajukan kepada DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kutim tidak dapat terlaksana.
Permintaan hearing tersebut merupakan bagian dari tuntutan IKA untuk perbaikan gedung STIPER yang telah mengalami kerusakan dan dinilai tidak layak lagi untuk digunakan.
Rencananya, pertemuan antara perwakilan IKA STIPER Kutai Timur dengan anggota DPRD dijadwalkan berlangsung pada hari Selasa (25/07/23). Namun pertemuan tersebut harus tertunda karena ada agenda DPRD lainnya yang membuat pertemuan harus dialihkan ke jam lain.
Menyampaikan kekecewaannya atas ketidakhadiran anggota DPRD dalam hearing yang sangat diharapkan tersebut, Aleks Bhajo menyatakan bahwa hal ini merupakan sikap yang tidak menghargai dan merugikan upaya IKA dalam memperjuangkan hak-hak mahasiswa serta keberlangsungan pendidikan di STIPER Kutai Timur.
“Iya kami gak nunggu lagi, karena pertama molor sudah mau dua jam, yang kedua kita juga pertanyakan keseriusan DPR serius gak sih mau hearing sama kita,” ungkapnya.
“DPR kan 40 orang, ada komisi tertentu yang bisa menerima, faktanya gak ada,” lanjutnya
Ia menambahkan bahwa penting baginya melihat keseriusan Anggota DPRD terhadap keberlanjutan Pendidikan tinggi di Kutai Timur. Demi terciptanya keadilan dan kualitas pendidikan yang lebih baik, IKA STIPER Kutai Timur berharap agar pihak DPRD segera merespon dan memberikan perhatian serius terhadap permintaan hearing ini, sehingga masalah perbaikan gedung STIPER dapat segera diatasi dengan sebaik-baiknya.
“Tapi nyatanya mereka yang membuat jadwal mereka sendiri yang tidak hadir, berarti DPR ini anti diskusi, DPR ini takut ketemu pengurus IKA STIPER,” ungkapnya dengan nada sedikit keras.
Aleks Bhajo juga menambahkan bahwa jika permintaan hearing ini tidak segera dipenuhi, IKA STIPER Kutai Timur akan melakukan aksi massa sebagai bentuk protes atas ketidakpedulian DPRD terhadap isu yang sangat penting ini.
IKA berkomitmen untuk terus berjuang agar perbaikan gedung STIPER dapat segera dilakukan demi kenyamanan dan keamanan mahasiswa, dosen, dan seluruh warga akademik di kampus tersebut.
“Habis ini, kita akan konsolidasi dengan mahasiswa semua, mungkin DPR tidak suka pertemuan dengan cara hearing, DPR mau ketemu dengan cara yang berbeda, ala mahasiswa mungkin demo,” tutupnya.(Red/SK-05/Adv)