SANGATTA (25/5-2019)
Meski sudah melewati triwulan pertama Tahun 2019, bahkan hingga pertengahan bulan Mei, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutim baru mencapai Rp55,3 miliar atau 33,64 persen dari target Rp164,58 miliar.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutim, Musyaffa menjelaskan retribusi daerah yang ditargetkan Rp7 miliar sudah terealisasi Rp3,5 miliar rupiah. Sedangkan pada hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan seperti deviden dari Bank Kaltimtara dan BPR Kutim ditargetkan Rp176 juta diperoleh Rp396 juta rupiah.
Terkait Dana Alokasi Umum (DAU) yang ditergetkan sebesar Rp582,7 miliar sudah diterima sebesar Rp243,7 miliar,sementara Dana Alokasi Khusus (DAK) yang berupa kegiatan non fisik, reguler dan penugasan sebesar Rp207,2 miliar rupiah diterima Rp35,8 miliar.
Ketika ditemui di ruang kerjany, ia menyebutkan pada pendapatan lain-lain yang ditargetkan sebesar Rp864,5 miliar baru diteruma Rp154 miliar. Sedangkan pada bagi hasil pajak dari Provinsi Kaltim yang ditargetkan mencapai Rp502,9 miliar baru terealisasi Rp80 miliar rupiah. Sementara Bantuan Keuangan Pemprov sebesar Rp 96,2 miliar diterima Rp 23,8 miliar.
Disebutkan, meski pencapaian realisasi PAD bersifat sementara, namun ia optimis realisasi PAD tahun 2019 mencapai target. Untuk mengoptimalkan hasil yang ditargetkan dari sektor lainnya seperti retribusi dan sumber lain-lain PAD yang sah, Bappenda terus berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain selaku instansi teknis yang menangani retribusi, agar seluruh target yang diinginkan bisa tercapai. “Pada saat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Perubahan mendatang, target PAD akan kembali disesuaikan dengan capaian target yang telah ditentukan,” terangnya.(SK3)