SANGATTA, (8/8-2017)
Jamaah Haji Indonesia harus mewaspadai orang asing, walaupun dalam melaksanakan ibadah haji jauhkan berburuk sangka dengan orang lain. Namun, menjaga dan waspada untuk keselamatan harus diutamakan baik di hotel, di tempat perbelanjaan, bahkan di dalam masjid sekalipun harus tetap waspada.
Sejumlah jamaah haji bahkan petugas haji Indonesia, mengaku saat menanti waktu shalat pernah didatangi seseorang yang fasih berbahasa Indonesia. Belakangan, memperkenalkan diri sebagai warga negara Indonesia yang sedang menimba ilmu di Madinah.
“Belakangan pria yang mengenakan kopiah layaknya jamaah haji Indonesia itu, meminta bantuan untuk pendidikannya. Peristiwa itu terjadi Sabtu pekan lalu, ketika menanti shalat subuh,” tulis Abdul Basir seorang petugas haji Indonesia yang bertugas di Madinah.
Cerita yang dilansir sejumlah media di Indonesia ini, mengungkapkan ia tak sedikit menaruh curiga apapun bahkan karena tak membawa dompte berniat mengajak dia menuju ke kantor Daker Madinah tempatnya bertugas. “Ternyata orang itu memilih pergi setelah tahu saya merupakan petugas haji. Saya jadi bertanya dalam hati, apakah dia sedang membutuhkan bantuan untuk pendidikan atau ada maksud yang lain,” ungkapnya.
Cerita adanya warga Indonesia meminta bantuan kepadanya, menjadi bahan pembicaraan petugas dan sejumlah mukimin. Ternyata, teman-teman mukimin, adanya oknum yang mengaku sedang belajar di Madinah atau Makkah sudah sering terjadi. “Para mukimin meminta agar hal ini disampaikan kepada para jemaah haji agar berhati-hati dengan hal seperti yang saya alami, karena bisa bagian dari aksi penipuan,” kata petugas tadi.
Dingatkan, apabila menemui orang dengan pola sejenis sebaiknya ditolak secara halus. Namun kalau memang yakin dia orang tidak berniat tidak baik, boleh saja diberikan bantuan asal dalam jumlah yang wajar. “Semoga informasi ini bermanfaat bagi jemaah untuk selalu meningkatkan kewaspadaan diri,” tulis Basir tanpa maksud apa-apa jika oknum tadi mau ikut dia ke kantor bukan melarikan diri.(SK12)