SANGATTA (24/1-2019)
Proram Jamban Sehat (PJS) yang digalakan Camat Rantau Pulung Mulyono berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat Rantau Pulung. Kepala Puskesmas Rantau Pulung, John Petra Karosekali kepada rombongan PWI Kutim, Kamis (24/1) mengakui kasus diare menurun deratis setelah program JS digalakan.
Berdasarkan siklus, kata pria yang akrab disapa John biasanya pada musim buah seperti saat ini kasus diare di Rantau Pulung,tinggi. Bahkan pada tahun 2018 lalu, dijelaskan kasus diare mencapai 300 kasus sementara tahun 2019 belum ada.
Dengan ramah, John bersama jajaran Puskesmas Rantau Pulung lainnya mengungkapkan kondisi lingkungan rumah warga beberapa tahun lalu, kurang sehat. “Warga masih hajat di tempat-tempat yang bisa menyebabkan lingkungan kurang sehat seperti parit, anak sungai atau sawah yang menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat seperti diare,” terang John.
Sambil mengajak rombongan PWI melihat aktifitas pegawai Puskesmas Rantau Pulung melayani masyarakat, diakui program jamban sehat yang digalakan Camat Mulyono, selalui disosialisasikan jajaran Puskesmas Rantau Pulung. “Sekarang masyarakat mengerti dan memahami arti jamban, sehingga mereka tidak lagi BAB sembarangan. Kini kami mengajak masyarakat untuk menjaga lingkunganya terutama sampah yang dapat membuat lingkungan tak sehat termasuk menjadi sarang nyamuk aedes agypti atau nyamuk penyebab demam berdarah,” sebut John.
Seperti diwartakan Camat Mulyono yang menggalakan jamban sehat tanpa menggunakan APBD, mendapat dukungan PT KPC dan Baznas Kutim. Program yang menyehatkan masyarakat ini, Mulyono terpilih sebagai Camat Terbaik se Kaltim pada tahun 2019.(SK11)