Jasad Delahandayani saat dievakuasi . (Foto Warta Kutim) |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Pencarian Delahandayani (27) membuahkan hasil, Sabtu (30/8) pukul 17.40 Wita, jasad anak ketujuh dari sembilan bersaudara dari pasangan Samsudin dan Mardiana ini ditemukan dalam keadaan sudah wafat dengan luka dibagian dada.
Penemuan jasad karyawan PT NPN ini, sontak membuat gempat warga yang terus memadati bantaran Sungai Sangatta tepatnya RT 37 Mujur Jaya. “Korban sudah ditemukan tepat empat ratus meter dari lokasi diterkam, kini korban dibawa ke RSU Sangatta untuk menjalani visum et refertum,” terang Kapolres AKBP Edgar Diponegoro, ketika dihubungi usai magrib tadi.
Hal senada juga dibenarkan Leo dari Basarnas Sangatta serta Fajar dari BPBD Kutim, secara terpisah keduanya menyebutkan jasad Delahandayani ditemukan sekitar Masabang. “Saat ditemukan, korban memang hanya mengenakan celana pendek. Pengamatan sementara memang ada luka di bagian tubuh,” ujar Leo.
Disebutkan, jasad Delahandayani ditemukan Agus – warga Masabang ketika melihat jasad almarhum mengapung. Agus yang masih punya hubungan keluarga dengan Delahandayani, sudah punya firasat bakal menemukan Dela. “Saat itu saya lagi memandang arus Sungai Sangatta, namun tiba-tiba melihat ada benda hitam di sungai,” cerita Agus.
Penemuan jasad Delahandayani, membuat warga Mujur Jaya lega terutama Samsuddin sebagai orang tua. Meski terpukul dengan salah satu putranya, Samsuddin berusaha tabah menerima takdir. “Saya ihlas dan lega, setelah anak saya ditemukan meski ia meninggalkan kami dalam keadaan menyedihkan,” kata Samsuddin.
Kepada masyarakat dan teman-teman Delahandayani, sebagai orang tua ia minta maaf jika selama hidup anaknya berbuat tak menyenangkan. “Sebagai orang tua, saya mohon maaf kepada masyarakat dan teman-teman Dela jika ia ada berbuat salah, dan kami juga memaafkan jika ada teman serta warga yang merasa bersalah dengan Dela,” ujar Samsuddin.
Selain menyampaikan permohon maaf, Samsuddin juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Polres Kutim, Pemkab, Basarnas serta masyarakat yang aktif membantu melakukan pencarian.
Diwartakan sebelumnya, Delahandayani, Jumat (29/8) sekitar pukul 09.00 Wita disambar seorang buaya muara yang terkenal keganasannya. Semenjak diterkam, upaya pencarian korban dilakukan dengan berbagai cara menggunakan pawang buaya.
Ketika dilakukan pencarian, sang monster sempat empat menampakan diri, namun ketika ditembak dengan senjata api laras panjang, tak lagi. Tim pencari memperkirakan, sang monster berhasil ditembak dan tawas namun saat itu tidak terlihat ada darah karena air Sungai Sangatta lagi berlumpur.(Tim SK)