SANGATTA (4/10-2020)
Masalah Pendidikan di Kutim menjadi salah satu perhatian Pjs Bupati Kutim Jauhar Effendi, sehingga dalam beberapa hari bertugas ia melakukan pertemuan dengan jajaran Diknas yang kini dipimpin Roma Malau.
“Patit dibersyukuri, pemerintah pusat memberikan bantuan DAK Fisik ini. DAK fisik hanya diberikan kepada sector pendidikan dan kesehatan. Tahun 2020 Kaltim di bidang pendidikan mendapat alokasi DAK fisik sebesar Rp 25 miliar sementara di Kutim ada 52 sekolah yang mendapatkan DAK fisik,” terang Jauhar dihadapan sejumlah pejabat Diknas termasuk sejumlah kepala sekolah se Kutim.
Disebutkan, dalam DAK fisik ada 10 menu yang bisa dipilih dan berdasarkan perturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menu yang disajikan yakni rehap ruang kelas, pembangunan ruang kelas baru, perpustkaan dan lain sebagainya namun kesemua tergantung kebutuhan sekolah.
“Saya lihat progress serapan DAK di Kutim masih ada yang rendah karenaanya Disdik bisa memacu bagi sekolah yang masih rendah ini, agar bisa segera diselesaikan dalam beberapa bulan kedepan,” pesan Jauhar.
Disebutkan, masalah pendidikan penting karena maju mundurnya sebuah negara, sangat bergantung pada pendidikan. “Sebab, dengan pendidikan yang baik inilah yang bisa memutus rantai kemiskinan,” ungkap mantan Kepala Biro Humas Setda Kaltim ini.
Dalam pertemuannya dengan jajaran Kepala SD, ia berharap ada semangat yang laur biasa, untuk memberikan motivasi kepada anak didiknya. Menurutnya, pendidikan paling dingat oleh anak. “Jangan sampai karena infrastruktur yang kurang baik, lemah semangat merasa tidak bisa bersaing jangan. Semua orang yang dikota itu sebelumnya juga berasal dari kampung,” bebernya dalam rakoryang diikuti 52 Sekolah Dasar (SD) se Kutim.(SK5)