SANGATTA,Suara Kutim.com (14/6)
KPAD Kutim diakui Harmadji berharap banyaknya perusahaan di Kutim yang menerima pengharhaan Menaker, berdampak terhadap upaya mencapai 3 zero dalam beberapa tahun kedepan yakni tidak ada lagi infeksi baru HIV, zero kematian akibat AIDS dan zero stima dan diskriminasi.
Kepada Suara Kutim.com, ia menguraikan di Kutim rata- rata setiap tahun ditemukan infeksi baru 50 orang yang tergolong tinggi dan memprihatinkan. Sementara, penderita yang meninggal dunia diharapkan tidak ada lagi sehingga berarti pemkab menyediakan infrastruktur kesehatan untuk pelayanan kesehatan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). “Dengan infrastruktur yang ada orang yang positif HIV/AIDS segera diperiksa kemudian diobati, apabila sudah diobati biasanya seumur hidup mereka akan tetap sehat seperti orang normal,” bebernya.
Terhadap zero stigma dan diskriminasi, ia menyebutkan ODHA tidak malu mengatakan dirinya ODHA seperti di Thailand dimana penyebaran HIV/AIDS sudah mendekati zero padahal sebelumnya merupakan negara dengan ODHA tertinggi di Asia.
Lebih jauh ia menggambarkan, saat ini di Kutim terdapat 85 ribu tenaga kerja pria yang sebagian besar pendatang. Sedangkan, berdasarkan kajian dan survey satu pemicu terinfeksi HIV AIDS. “Kita bisa paham, pria dewasa dan sudah berkeluarga sementara tinggal sendirian disisi lain di Kutim belum ada sarana hiburan yang positif namun tempat hiburan malam yang biasanya menjajakan seks berkembang jauh lebih pesat,” bebernya.(SK14)