Beranda ekonomi Kasus Mumps di Kecamatan Sangatta Utara Meningkat, Kepala Puskesmas Sangatta Utara Edarkan...

Kasus Mumps di Kecamatan Sangatta Utara Meningkat, Kepala Puskesmas Sangatta Utara Edarkan Himbauan Kesehatan ke Sekolah

0
Ilustrasi Mumps atau Gondongan pada anak (Ist)

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Meningkatnya angka temuan kasus Mumps / Gondongan yang ada di wilayah Kecamatan Sangatta Utara belum lama ini, menyebabkan Puskesmas Sangatta Utara mengeluarkan surat edaran berisikan himbauan kepada seluruh sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Sangatta Utara, terkait kewaspadaan penyebaran penyakit Mumps / Gondongan ini.

Himbauan Kepala Puskesmas Sangatta Utara terkait peningkatan penyebaran penyakit Mumps / Gondongan di wilayah Sangatta Utara

Kepala Puskesmas Sangatta Utara, Rina Puspita dalam edarannya menghimbau kepada seluruh sekolah di wilayah Kecamatan Sangatta Utara, meminta untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit Mumps / Gondongan, seiring dengan adanya peningkatan kasus penyakit tersebut di wilayah kerja Puskesmas Sangatta Utara dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam edarannya, Rina menekankan 4 (empat) poin penting yang harus diperhatikan seluruh sekolah di wilayah kerja Puskesmas Sangatta Utara, yakni sebagai berikut :

  1. Jika menemukan anak yang mengalami penyakit gondongan/parotitis/mumps untuk melakukan isolasi mandiri (tidak masuk sekolah, tidak keluar rumah dan meminimalisir kontak dengan orang lain) hingga minimal hari ke-5 pembengkakan leher terjadi.
  2. Makan makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan.
  3. Membudayakan penggunaan masker pada anak dan guru khususnya di kelas dalam 1-2 minggu ke depan (hingga pekan pertama Oktober 2024) dan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
  4. Penyakit gondongan/mumps adalah penyakit yang disebabkan oleh virus menular (Paramyxovirus) yang dapat menular melalui percikan air liur saat bersin, batuk, berbicara atau bernapas (droplet), sehingga penggunaan masker cukup efektif dalam mencegah penularan penyakit tersebut.

Dilansir dari laman halodoc.com, Gondongan atau mumps adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus Paramyxovirus, yang menyerang kelenjar parotis atau kelenjar tempat memproduksi air liur. Penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja, termasuk pada anak-anak. Penyakit ini sering menyerang anak-anak berusia 2–14 tahun, terutama pada usia 5–9 tahun. Gondongan dapat menular melalui percikan air liur, bersin, atau berbagi gelas.

Gejala gondongan pada anak-anak di antaranya:
• Pembengkakan pada kelenjar ludah di bawah telinga atau di satu atau kedua sisi pipi
• Demam
• Sulit berbicara dan mengunyah
• Nyeri di telinga, kepala, dan otot
• Kelelahan
• Kehilangan selera makan

Gondongan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat, seperti meningitis, peradangan dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh, radang otak, dan kehilangan pendengaran.

Untuk mencegah gondongan, anak-anak dapat mendapatkan vaksin MMR (measles, mumps, rubella). Vaksin ini diberikan pada usia 15 bulan, dan kemudian diberikan ulang pada usia 5–7 tahun.

Untuk meredakan nyeri, anak-anak yang terkena gondongan dapat diberikan obat Panadol dengan dosis ½–1 kaplet, 3–4 kali sehari. Bagian yang bengkak juga dapat dikompres dengan es batu yang dibalut kain lembut.(Red-SK)