Beranda kutim Kehidupan Malam Sangatta : Pengingapan Banyak “Nyamuknya”

Kehidupan Malam Sangatta : Pengingapan Banyak “Nyamuknya”

0

Loading

Sangatta TERCINTA
       BLUSUKAN malam di Sangatta memang asyik, denyut kehidupan warganya seperti tiada henti dari waktu ke waktu. Memang di kala malam, keadaannya terasa lain karena kehidupan tampak nyata di kala sejumlah pusat perbelanjaan mulai tutup.
            Sejumlah cafe dan bar serta panti pijat tampak nyata, karena lampu aneka warna tampak jelas. Dua rumah di Jalan Pendidikan misalnya pada siang hari tampak seperti rumah biasa, namun ketika malam datang tiba-tiba suasananya menjadi lain.
            Memang keberadaan penghuni THM tidak nampak kecuali mereka sedang belanja atau sekedar menikmati udara malam,  seperti pada sebuah rumah makan yang menjual sate di Bilangan Simpang Empat Patung Singa.
            Di sebuah rumah yang baru saja direnovasi, sejumlah wanita berpakaian “aduhai” tampak keluar masuk. Wanita yang berusia antara 20 sampai 30 tahun, memang sesekali bergaya untuk menarik perhatian lelaki yang kebetulan sedang menikmati sate.
            Kondisi itu jauh berbeda dengan kehidupan penghuni di komplek Kampung Kajang, yang dikenal sebagai areal protitusi terbesar di Kutim. Namun, semenjak maraknya THM yang ada di Sangatta terutama yang berkedok cafe dan penginapan, penghasilan warga K2 begitu warga Sangatta menyebutnya, menyusut.
Namun dari beberapa data yang dihimpun dari sebagian penginapan dan cafe yang beralih fungsi termasuk paniti pijat, ternyata juga menampung warga K2. Beberapa tamu sebuah penginapan di Jalan Yos Sudarso, mengaku   senang dan telah menjadi pelanggan penginapan tertua di Sangatta karena “banyak nyamuk”. (bersambung)