SANGATTA,Suara Kutim.com (12/8)
Dugaan karena tekanan ekonomi membuat FTP (26) nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri ditepis keluarga dan teman almarhum. Namun, mereka enggan menyebutkan masalahnya namun ada dugaan mantan honorer Dinas PU Kutim ini mengalami
gangguan mental setelah tidak bekerja. “Kalau soal ekonomi tidak mungkin karena ia dari keluarga mapan, sedangkan masalah rumah tangga juga baik-baik saja namun gangguan mental bisa terjadi,” terang sejumlah kerabat FTP menjelang pemakaman, Rabu (12/8) siang.
Sementara beberapa pejabat Dinas PU Kutim menerangkan FTP berhenti sebagai honorer Dinas PU Kutim sejak Oktober 2014 lalu. Diakui, pemberhentian terhadap FTP dilakukan dengan berbagai pertimbangan yang sudah ditentukan. “Saat itu FTP pernah dipanggil untuk kembali bekerja namun yang bersangkutan tidak datang untuk melaksanakan tugas,” terang seorang pejabat seraya menyebutkan FTP bertugas di unit laboratorium.
Diakui, FTP semasa bekerja di Dinas PU termasuk pegawai yang mudah bergaul dan peduli dengan teman, meski sudah lama berhenti, kata pejabat tadi, FTP masih menjalin silahturahmi hubungan dengan teman-temannya.
Mendapat kabar FTP mengakhiri hidup dengan cara tragis, sejumlah pegawai Dinas PU kaget dan tidak menyangka. “Kalau bicara ekonomi mustahil, sedangkan bicara keluarga ia baru saja menikah dengan gadis yang juga mapan karena punya pekerjaan tetap di Pemkab Kutim,” sebut teman-teman FTP.
Seperti diwartakan, FTP, Selasa (11/8) sekitar pukul 13.00 Wita ditemukan Rah – istrinya tergantung di rumah kontrakan yang baru sepekan mereka tempat. Upaya menyelamatkan FTP gagal meski sempat dibawa ke RS Aulia Medika di Jalan APT Pranoto Sangatta Utara.
Beberapa saksi mata seperti Budi yang ikut membantu Rah menyelamatkan FTP, mengaku sama sekali tidak mendegar suara gaduh. “Saya sedang perbaiki mobil sama teman, sama sekali tidak mendengar apa-apa dalam rumah,” cerita Budi.
Kasus bunuh diri yang membuat warga Gang Dewi Jalan Karya Etam ini gempar, ditangani Polres Kutim. Sejumlah barang bukti sudah diamankan, termasuk secarik surat wasiat kepada sang istri sementara tali tempat FPT mengakhiri hidupnya masih tergantung di TKP termasuk beberapa potong pisang yang diduga akan digoreng FTP. (SK-02/SK-03/SK-11)