Salah satu Cabor yang dipersiapkan Kutim di Porprov Kaltim |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutim menghadapi berbagai even seperti Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Kaltim , Porpop (Pekan Olahraga Pelajar Provinsi) serta pekan olahraga remaja nasional dibayang-bayangi dengan minimnya dana, terutama untuk Porprov, yang diselenggarakan September di Samarinda.
Sekertaris KONI Kutim Rudi Hartono menyebutkan pendanaan menjadi masalah karena menurut Peraturan Menteri Olahraga, semua cabang olahraga yang dipertandingkan maupun yang masuk sebagai eksebisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) harus juga dipertandingkan di Porprov, sementara ada 38 cabang yang dipertandingkan di Porprov Kaltim. “Kalau ditambah sesui dengan jumlah PON, ini menyangkut pendanaan dan kesiapan dan persiapan adlit. Kalau atlitt melakukan persiapan jelas butuh dana sementara dana untuk cabor yang akan ditambahkan mengikuti Porprov ada enam cabor belum tersedia,” katanya.
Ia menyebutkan, kalau atlit melakukan persiapan berdasarkan harapan Dispora Kutim yang menjanjikan akan memberikan anggaran dalam APBD Perubahan (APBD-P) juga jadi masalah. Sebab belum tentu anggaran itu ada. “Kalau tidak ada anggaran di APBD-P siapa yang bayar mereka” katanya.
Masalah lain, ada kemungkinan perubahan jadwal porpov sehingga jika atlit telah melakukan latihan, melakukan persiapan dengan matang namun saat tiba saatnya sesuai jadwal ditentukan ternyata ditunda persiapan itu jadi sia-sia.
Diakui, ini semua karena masalah penganggaran tidak melibatkan KONI, kalau dari awal KONI disertakan untuk penganggaran maka jelas itu bisa diatasi. “Kami berharap ke depan ada sinergi antara KONI dan Dinas pemuda Olahraga (Dispora) dalam hal anggaran, memang masalah prestasi itu tergantung persiapan Cabor Koni melakukan monitoring, sedangkan pendanaan ada di Dispora, masalahnya kalau ada sinergi pasti masalah persiapan itu dapat dilakukan dengan baik,” sebutnya.(SK-02)