SANGATTA (24/4-2019)
Saat berkunjung ke Kaliorang, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi menyempatkan meninjau KEK Maloy yang telah diresmikan pengoperasiannya. Dalam pertemuan di Gedung Badan Pengelola KEK Maloy, Wagub didampingi Wabup Kasmidi Bulang menggelar rapat membahas berbagai masalah.
Direktur Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) Agus Dwitarto menerangkan salah satu kendala yakni kurangnya pasokan listrik dimana saat ini baru 30 megawatt (MW) dari kebutuhan 90 MW. “Saat ini baru tersedia 30 MW, sementara solusi yang diberikan oleh Pemprov yakni berkoordinasi dengan PLN Sistem Jaringan Mahakam untuk menutupi kekurangan tersebut. Selanjutnya dia menerangkan kepada Wagub dan Wabup bahwa saat ini sudah ada lima perusahaan yang bekerjasama untuk investasi di KEK MBTK,” terangnya.
Agus menyebutkna, komitmen invenstasi kerja sama saat ini ada 5 perusahaan yang akan beroperasi yakni PT Tech Oil International, PT Banda Alam Raya, PT Serius Alfa Telkom, PT Kaltim Kilang Continental dan PT Anugrah Energitama.
Pada tahap awal, sebut Agus, mereka sudah melakukan peninjauan lapangan dan menyatakan antusias berinvestasi di KEK MBTK. Disebutkan, saat ini perusahaan yang sudah bermitra dan memiliki kontrak yakni PT Bima selama 25 tahun, Papua Nugini selama 40 tahun, PT Pertamina dan PT Petrokimia Grup. “Nantinya CPO yang dihasilkan oleh KEK MBTK bakal terbeli habis,” terangnya.
Wagub Hadi Mulyadi menanggapi penjelasan tersebut mengatakan mendukung sepunuhnya hal-hal baik terkait invenstasi di KEK MBTK. Namun, untuk mendukung peluang dimaksud potensi perkebunan yang ada harus terus ditingkatkan. Melibatkan perusahaan-perusahaan yang ada di Kutim. “Saya pastikan apabila sudah beroperasi kegiatan berjalan terus, mari kita rancang bersama apa aja potensi itu dari sekarang. Harapan kedepannya kita dapat menampung hasil olahan dari Pulau Sulawesi juga,” harapnya.
Wagub memastikan dengan adanya KEK MBTK, Kutim dan Kaltim umumnya bakal merasakan banyak manfaat secara ekonomi. Sementara, Wabup Kasmidi Bulang menyebutkan walaupun sudah diresmikan, diakui KEK MBTK belum sepenuhnya siap. Karenanya ia mengajak semua pihak untuk menyempurnakan KEK MBTK agar bisa beroperasi maksimal. “Kucuran dana APBN terus ada, sebab jika hanya mengandalkan APBD maka tidak akan cukup,” kata Kasmidi.(ADV-Humas Setkab Kutim)