Beranda ekonomi Kunjungi Kutim, Kadis DPH Kaltim Serahkan Bibit Kelengkeng dan Alpukat

Kunjungi Kutim, Kadis DPH Kaltim Serahkan Bibit Kelengkeng dan Alpukat

0
Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPH) Kaltim Dadang Sudarya menyerahkan bantuan bibit kepada Kadis Pertanian Kutim, Sugiyono.

Loading

SANGATTA (9/6-2020)

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPH) Kaltim melakukan Sosialisasi Pengembangan Tanaman Alpukat dan Kelengkeng, dua jenis tanaman yang disukai masyarakat ini diakui Plt Kadis DPH Dadang Sudarya, bisa dibudidayakan di Kaltim.

Saat bertandang ke Kutim, dan bertemu dengan jajaran Dinas Pertanian Kutim yang dipimpin Sugiono, disebutkan lahan di Kutim cocok untuk pengembangan alpukat dan kelengkeng. “Pasar kelengkeng dan alpukat di Kutim juga cukup besar,” kata Dadang Sudarya, Senin (8/6).

Mendukung budidaya alpukat dan kelengkeng di Kutim, Dadang setelah bertandang ke Teluk Pandan, menyerahkan 750 bibit alpukat kedil kepada petai di Kelurahan Teluk Lingfa Sangatta Utara dan Kelengkeng Kateki  untuk Desa Sangatta Selatan. “Alpukat dan Kelengkeng  yang diberikan bisa dikembangkan di lahan pekarangan dalam rangka pemanfaatan lahan pekarangan, setiap Kepala Keluarga mendapat dua pohon bibit alpukat atau kelengkeng,” terang Dadang.

Lebih jauh, ia menyebutkan kenapa  memilih buah kelengkeng dan alpukat selain karena pasarnya cukup terbuka lebar, harga buah juga stabil. Khusus kelengkeng, musim buahnya bisa di atur sesuai keinginan, sehingga waktu panennya tidak bergantung musim dan bisa diatur supaya tidak terjadi over supply sehingga harganya stabil.

Dalam pertemuan yang digelar di Kantor Dinas Pertanian Kutim, diungkapkan  kelengkeng bisa diatur panennya dengan memberikan buster sebagai zat atau hormon perangsang untuk berbuah. “Setelah diberikan buster maka 5,5 bulan kemudian kita akan panen kelengkeng,” ujar Dadang seraya menyebutkan banyak warga Kutim saat ini membudiyakan kelengkeng.

Ia  berharap agar ke depan di Kaltim bisa dijadikan sebagai penghasil buah kelengkeng dan alpukat yang bernilai ekonomis, disamping buah lokal lainnya seperti pisang kepok, lai mahakam, durian ligit dan durian mawar.(SK5)