SuaraKutim.com, Sangatta – Selayaknya menjadi hal yang lumrah, bahwa kemacetan pada sejumlah titik di Kota Sangatta kerap terjadi, terutama pada jam pulang-pergi karyawan perusahaan yang berbarengan dengan waktu masuk-pulang pelajar sekolah serta pegawai pemerintah.
Pada jam-jam macet tersebut bisa dijumpai iring-iringan bus perusahaan yang mengangkut karyawan, berebut jalur jalan dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum kota (angkot).
Untuk mengatasi kondisi kemacetan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Kutai Timur (Kutim) kini sedang mencari formula yang tepat agar bisa mengurai dan mengurangi kemacetan di jalan pada sejumlah titik di Sangatta.
Kepala Dishub Kutai Timur, Joko Suripto melalui Kepala Seksi Lalu Lintas Dishub Kutim, Zulkarnain menuturkan bahwa permasalahan kemacetan di sejumlah titik di Sangatta, terutama pada jam-jam tertentu memang sudah menjadi permasalahan klasik.
Meskipun sebenarnya intensitas kemacetan saat ini tidak separah dulu, namun memang kerap terjadinya hambatan kendaraan pada ruas jalan. Sehingga perlu dilakukan rekayasa lalu lintas agar kemacetan tersebut dapat diatur dan mobilitas kendaraan warga lebih efisien.
“Bus karyawan yang digunakan untuk antar jemput, seringkali berhenti sejenak di berbagai titik kota, terutama terjadi pada jam-jam tertentu seperti pagi, sore hingga malam. Tentunya kadang menyebabkan kemacetan di jalan,” ucap Zulkarnain saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/10/2023).
Untuk mengatasi masalah ini, Dishub telah melakukan perhitungan dan mengambil langkah tegas dengan mengurangi jumlah halte bus karyawan dari sebelumnya 27 menjadi 20 halte bus. Langkah ini diambil, bertujuan untuk mengurangi penghambatan lalu lintas yang terjadi akibat penghentian kendaraan di titik-titik tertentu.
“Jadi saat ini kita lakukan pengurangan jumlah halte bus perusahaan yang ada, dari 27 kini tinggal 20 halte saja. Kami berharap pengurangan halte ini bisa mengurangi penghambatan lalu lintas, terutama akibat penghentian kendaraan di titik-titik tertentu,” jelasnya.
Selain itu, penggunaan jalan dua jalur oleh bus perusahaan dari rute perusahaan ke Sangatta Lama, disebut Zulkarnain juga membantu mengurangi kemacetan di wilayah tersebut.
“Untuk wilayah yang kerap terjadi macet parah di Sangatta ada di daerah Sangatta Lama. Tapi sekarang sudah agak berkurang karena penggunaan dua jalur oleh bus perusahaan. Jadi saat turun dan muat karyawan serta termasuk saat bus akan mangkal, sudah lumayan mengurangi kemacetan di daerah tersebut,” pungkasnya.(Red/SK-02/*/ Adv)