Iman Hidayat |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kutim, untuk sementara mengandalkan honorer dan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) untuk memenuhi kebutuhan guru. Data yang ada, hampir 50 persen guru yang aktif di sejumlah sekolah berstatus honorer sekolah, UPTD atau TK2D selain itu terdapat 303 di sekolah negeri di Kutim.
Kadisbud Iman Hidayat pada wartawan diruang kerjanya, Rabu (26/11) menyebutkan kebutuhan guru PNS sebanyak 4.500 orang sementara yang sudah ada baru 2401 orang, kekurangannya dipenuhi dari TK2D dan honorer sekolah dan guru bantu.
Disebutkan, dua tahun lalu, melalui Bupati Isran Noor diusulkan 1. 750 orang tapi tahun lalu hanya mendapat formasi 175, parahnya tahun 2014 hanya 29 orang. “Kalau seperti ini bisa sepuluh tahun lagi baru terpenuhi kebutuhan guru PNS di Kutim,” sebut Iman Hidayat.
Akibat banyaknya guru honorer semua gaji ditanggung dari biaya operasional sekolah, sehingga mendapat gaji minim. Lebih jauh, Iman menyebutkan gaji gguru honorer tergantung dana operasional sekolah (BOS).
Iman menambahkan, Dikbud Kutim sejak tahun 2013 telah mengangkat 400 TK2D kemudian tahun depan alokasi dana untuk Disdik memungkinkan mengangkat TK2D baru sebanyak 300 orang. “Kami lihat dulu anggaran yang dialokasikan untuk disdik, karena alokasinya tergangtung ketersediaan APBD,” ujar Iman Hidayat.
Diakui, penambahan TK2D ini dimaksudkan untuk mengurangi guru honorer disekolah. Sebab dengan guru TK2D yang bertanggungjawab masalah penggajiannya adalah Disdik. “TK2D diangkat dengan SK dari bupati berbeda dengan honorer, yang hanya diketahui dan dibayar sekolah,”bebernya seraya menyebutkan gaji honorer sekolah antara Rp500-700 ribu.(SK-02)