SuaraKutim.com; Sangatta — Program hibah air minum perkotaan yang menjadi salah satu program kerja andalan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Kutai Timur, terus berlanjut. Bahkan tahun ini, PDAM TTB sudah mematok target pemasangan sambungan baru kepada lebih dari 1.500 pelanggan yang ada di 14 Kecamatan di Kutim.
Direktur PDAM Tirta Tuah Benua, Suparjan dalam rapat koordinasi bersama Bupati dan pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Kutim, Senin (18/7/2022) kemarin, menyebutkan jika tahun ini melalui program air minum hibah perkotaan, pihaknya akan melakukan pemasangan sambungan baru air bersih kepada 1.566 kepala keluarga (KK) yang masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada 14 kecamatan di Kutim.
“Tahun ini, melalui program hibah air minum perkotaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), PDAM Kutim akan melakukan pemasangan sambungan baru air bersih bagi 1.566 KK (kepala keluarga, red), yang tersebar di 14 kecamatan di Kutim,” ujar Suparjan.
Meski demikian, diakui Suparjan jika pada minggu kedua progres kerja berjalan, pihaknya masih sedikit terlambat. Hal ini dikarenakan adanya sedikit kendala dalam pendistribusian material bahan baku ke masing-masing wilayah di kecamatan.
“Untuk progres hingga minggu kedua, memang sempat terjadi minus hingga 7 persen, jadi start-nya agak lambat. Hal ini dikarenakan kendala dalam pendistribusian material ke masing-masing daerah. Namun kami optimis, keterlambatan ini akan segera ditutupi pada progres kerja selanjutnya, karena semua material kini sudah siap di lokasi masing-masing,” jelasnya.
Lebih jauh dikatakan Suparjan, program hibah air minum perkotaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah tahun ini ditargetkan bisa rampung pada 30 September 2022 mendatang.
“Kami yakin, program ini bisa selesai pada 30 September mendatang, sebagaimana yang sudah kami targetkan. Kami harapkan dukungan semua pihak, terutama Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, red) Kutim yang menjadi leader PIU (Project Implementation Unit, red), sementara PDAM (Kutim, red) sebagai pelaksana lapangan,” pungkasnya.(Redaksi)