Logistik Pribadi Dipersiapkan Sejak Tanah Air
SELAMA 42 hari di tanah suci tentu bukan waktu singkat, beda dengan umrah atahu haji plus. Selaam satu bulan lebih itu, logistik harus dihitung matang-matang agar tidak terjadi pengeluaran besar selama di Arab Saudi, terutama untuk keperluan pribadi. Karenanya, sebelum berangkat semua logistik hendaknya dicatat dan dihitung benar-benar kemudian dipersiapkan.
Memang saat ini, semua kebutuhan jamaah tersedia lengkap di Makkah dan Madinah, apa ada jual termasuk kangkung, tahu, terasi, ikan asin terlebih-lebih mie instan.Namun harganya lebih mahal jika dibandingkan di tanah air seperti mie instan bisa mencapai Rp10 – 15 ribu bahkan Rp20 ribu perbungkus, demikian dengan sabun, shampo, pasta serta hal-hal kecil lainnya, termahal adalah rokok harganya mencapi Rp100 ribu perbungkus.
Bagi jamaah yang punya gangguan kesehatan dan rutin mibum obat, wajib dipersiapkan matang-matang dan harus diperhitungkan untuk waktu 50 hari. Obat ini harus diluar yang dipergunakan selama dalam perjalanan menuju Embarkasi Balikpapan dan Bandara King Abdul Azis Makkah. Obat yang digunakan selama perjalanan ke tanah suci disimpan dalam tas kecil sehingga memudahkan saat digunakan, demikian selama wukuf dan bermalam di Mina.
Sama dengan pasta dan sabun, jika ukuran besar lebih 100 mililiter dimasukan dalam koper besar sedangkan keperluan untuk perjalanan sebaiknya ukuran kecil saja selain mudah dibawa juga tidak terkena larangan. Berdasarkan aturan penerbangan internasional, pasta dan sabun termasuk benda cairnya yang boleh dibawa dalam tas kecil berukuran di bawah 100 mililiter, karenanya perlu dipersiapkan kotak kecil yang kini banyak dijual.
Lalu bagaimana dengan gunting, pisau atau peniti bisa dibawa asalkan dimasukan dalam koper besar dan ditempatkan pada posisi terbungkus baik dan mudah diperlihatkan pada saat ada pemeriksaan.
Sejumlah logistik yang akan dibawa hendaknya sudah terbuka atau tanpa kotak kemasan seperti seperti pasta gigi, sabun, rokok ini menghendari kecurigaan untuk diperdagangkan kecuali untuk kebutuhan sehari-hari,sedangkan obat wajib didata dan tertulis rapi nama serta jumlahnya. Daftar obat saat di Embarkasi segera diminta dilengkapi adminitrasinya dengan diminta persetujuan dokter kloter sehingga saat melewati bea cukai Arab Saudi, tidak bermasalah.(bersambung)