Beranda kutim Mahyunadi : Kita Patut Meniru Dedikasi Ardiansyah Membangun Kutim

Mahyunadi : Kita Patut Meniru Dedikasi Ardiansyah Membangun Kutim

0
Disela-sela kesibukan tugasnya sebagai Bupati Kutim, ia menyempatkan diri untuk menyambangi wargnya yang sedang sakit terlebih-lebih yang meninggal dunia.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (13/2)

Ardiansyah Sulaiman saat dilantik sebagai Wakil Bupati Kutim bersama Isran Noor pada 13 Februari 2011 lalu oleh Gubernur Awang Faroek Ishak.
Ardiansyah Sulaiman saat dilantik sebagai Wakil Bupati Kutim bersama Isran Noor pada 13 Februari 2011 lalu oleh Gubernur Awang Faroek Ishak.
Ketulusan dan tekad Ardiansyah Sulaiman melaksanakan tugas dengan baik serta sungguh-sunggu patut ditiru. Kepedulian Ardiasnyah akan Kutai Timur (Kutim) tidak diragukan karena ia mengetahui dan menyadari akan amanah yang diemban.
Pendapat itu dikemukan Ketua DPRD Mahyunadi disela-sela silahturahmi dengan Ardiansyah Sulaiman, Kamis (13/2) lalu. Menurut politikus Partai Golkar ini, dedikasi Ardiansyah terhadap pembangunan Kutim patut ditiru semua aparatur Pemkab Kutim termasuk anggota dewan. “Kami lama bergaul dengan Pak Ardiansyah baik semasa menjadi anggota dewan maupun beliau menjadi wakil Bupati Kutim beberapa bupati termasuk sebagai bupati,” ujar Mahyunadi.
Mengapa aparatur Pemkab patut meniru Pak Ardiansyah, ujar Mahyunadi tiada lain karena ketaatannya akan aturan, tegas dalam melaksanakan tugas serta memberikan contoh yang baik kepada semua. “Insya Allah, Pak Ardiansyah akan mendapat amanah lebih besar lagi karena dedikasi dan amanah yang dipegang selama ini benar-benar dilaksanakan,” ujar Mahyunadi.
Sejumlah pegawai di lingkungan Kantor Bupati Kutim juga mengakui dedikasi dan kinerja anak seorang guru SD di Tenggarong ini. “Banyak hal yang patut kami tiru dari beliau, bagaimana melaksanakan tugas sesungguhnya,” kata Kabag Humas Setkab Kutim Muhtar.
Suami dari Siti Robiah ditemui terpisah mengaku apa yang kerjakan selama ini tiada lain karena amanah masyarakat yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan bertanggungjawab. “Saya bangga dan salut dengan aparat pemkab yang ihlas membantu saya melaksanakan tugas, apalah arti seorang bupati jika tidak didukung aparatur pemkab,” kata Ardiasnyah seraya menandaskan kerjasama yang baik dan harmonis merupakan kunci utama keberhasilan Kutim selama ini.
Pria yang bulan ini berusia 52 tahun, selepas menjadi guru di Muara Ancalong menjadi anggota DPRD Kutai, kemudian mutasi ke DPRD Kutim. Selama di Kutim, warga Jalan Sulawesi Sangatta Utara ini pernah bertugas sebagai Wakil Ketua DPRD sebelum menjadi Wakil Bupati Mahyudin, meski kalah di pemilihan bupati, ia tiba-tiba dipilih Isran Noor sebagai wakil bupati hingga sampai pertengahan tahun 2015, kemudian seiring Isran Noor mengundurkan diri sebagai bupati, ia diangkat menjadi bupati untuk masa bakti hingga 13 Februari 2015.(SK-04/SK-13)