SANGATTA,Suara Kutim.com (1/1/2017)
Penjual jagung di Sangatta tak menyangka malam pergantian tahun Sabtu (31/12) malam bisa mendatangkan keutungan besar ternyata, meleset. Bahkan mereka mengaku mengalami kerugian karena banyak jagung tidak terjual.
Agar tidak mengalami kerugian besar, sore tadi para pedagang sepakat banting harga yakni Rp100 ribu perkarung dan Rp1000 perbiji. Sebelumnya, pedagang musiman yang berada di Jalan Sangatta – Bengalon, menjual Rp200 ribu hingga Rp250 ribu per karung serta Rp2 ribu perbiji.
Mustari (35) salah seorang pedagang kepada Suara Kutim.com menyebutkan ia dan istrinya menyediakan 30 karung jagung menyambut malam tahun baru, namun yang terjual jauh dari harapan. “Jagung dibeli juga, semula diharapkan ada pembelian dalam jumlah banyak terlebih kami mendengar kabar pemkab akan menggelar malam tahun baru dengan makan jagung gratis,” ungkap warga Kabo Sangatta Utara ini.
Hal sama diakui pedagang lainnya yang berlokasi tidak jauh dari lapak Mustari, mereka , mengaku mengalami hal sama dengan Mustari. “Tadinya dengan udara cerah diharapkan warga makin banyak membeli jagung, eh ternyata tidak malah kami alami kerugian lumayan,” aku sejumlah pedagang ketika disambangi Suara Kutim.com.
Selain pedagang jagung yang merugi, pedagang arang juga mengalami kerugian namun diakui masih bisa digunakan untuk pedagang sate.
Kemungkinan jagung dan arang dijual ke pasar, Mustari dan pedagang lainnya mengaku tidak mungkin karena di pasar juga ketersediaan jagung banyak. “Kemungkinan jagung ini dijual ke pemilik warung saja, namun tidak mungkin mereka beli dalam jumlah banyak sementara jagungnya sudah dipanen sejak Jumat tadi,” beber Mustari yang sehari-harinya petani.(SK11)