SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memiliki potensi besar untuk berkembang melalui investasi di berbagai sektor, tidak terkecuali sektor ekonomi. Karenanya, anggota DPRD Kutim dari Komisi B, Faizal Rachman, menekankan pentingnya kajian investasi yang matang untuk memastikan manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat lokal, terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja.
Ditemui di ruang kerjanya, Faizal menyebutkan perlu adanya kajian menyeluruh terhadap potensi investasi, guna menarik investor datang ke Kutim. Dirinya pun menegaskan bahwa investasi yang tidak memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) lokal, hanya akan menjadi beban bagi daerah.
“Jangan sampai kita (nilai, red) investasi tinggi, namun angka pengangguran juga tinggi,” ungkap politisi partai berlambang banteng ini, Senin (29/7/2024).
Lanjutnya, dari data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutim, menunjukkan bahwa target investasi di Kutim mencapai nilai sekitar 12 triliun rupiah. Namun, hingga saat ini, yang tercapai baru sekitar 2,7 triliun rupiah. Angka ini menunjukkan masih ada celah besar yang perlu diisi untuk mencapai target tersebut.
“Dengan target yang tinggi, ternyata capaian investasi yang masuk masih sangat jauh. Berarti masih banyak celah potensi yang belum tergarap maksimal, agar target tersebut bisa terpenuhi,” ucapnya.
Dikatakan, sejumlah potensi investasi yang hingga kini belum tergarap maksimal, di antaranya adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy. Kawasan yang digadang menjadi pusat hilirisasi industri di Kutim tersebut hingga kini belum dimanfaatkan maksimal, bahkan mandek.
“Kita punya KEK Maloy, cuma hingga kini mandek dan belum bisa dimaksimalkan oleh pemerintah Kutim. Padahal kita berharap besar kawasan (KEK Maloy, red) tersebut menjadi pusat hilirisasi industri yang dimiliki Kutim. Ini perlu kita bersama carikan jalan keluarnya, agar kawasan tersebut bisa segera beroperasi,” terangnya.
Ia berharap, ke depannya ada sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan para investor untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.
“Kita butuh keseriusan dari semua pihak, baik pemerintah maupun investor, untuk memastikan investasi yang masuk ke Kutim benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam menciptakan lapangan kerja,” sebut Faizal.
Dengan langkah-langkah konkret dan komitmen yang kuat, Faizal optimis bahwa Kutim dapat mencapai target investasi yang diharapkan dan mengurangi angka pengangguran melalui penyerapan tenaga kerja lokal.
“Ini adalah pekerjaan besar yang membutuhkan kolaborasi dan kerja keras dari semua pihak,” tutupnya.(Red-SK/ADV)