SANGATTA (1/2-2019)
Pembangunan di Muara Bengkal terus diprogramkan namun terbentur ketersediaan anggaran sehingga kerap tertunda, namun ada beberapa usulan yang dianggap penting karena menyangkut masyarakat seperti pembangunan kantor camat, Puskesmas dan jalan.
Camat Muara Bengkal Darmansyah kepada rombongan Safari Jurnalistik PWI Kutim, Kamis (31/1) kemarin mengungkapkan kantor camat yang ada merupakan bangunan sebelum pembentukan Kutim tepatnya Muara Bengkal masih dibawah Pemkab Kutai, sementara ini pegawai sudah mendekati 100 orang. “Bagaimana mungkin bisa memberikan pelayanan yang baik, untuk rapat saja harus memanfaatkan ruangan seadanya yang tidak layak disebut ruang rapat,” bebernya.
Demikian dengan Puskesmas diakuinya bangunannya masih semi permanen artinya kayu semua bangunannya, sementara tingkatan layanan meningkat. Dan yang tak kalah pentingnya jalan baik dalam maupun luar Muara Bengkal merupakan harapan masyarakat. “Jalan yang baik bukan saja harapan masyarakat Muara Bengkal tetapi harapan semua warga pedalaman seperti Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang karena menyangkut banyak kepentingan, karena dengan jalan baik akan mempelancar arus barang dan orang yang akhirnya bermuara kepada kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.
Menjawab pertanyaan wartawan, camat yang gemar memelihara ikan ini mengakui warganya kerap kesulitan berpergian di musim hujan karena banyak jalan rusak yang membuat kendaraan kandas sehingga memerlukan ekstra biaya akibat banyaknya BBM digunakan. “Kalau bermalam di hutan itu tidak sekali dua, terutama di musim hujan seperti sekarang karenanya sebaiknya jalan yang ada diagregat dengan baik meski tidak dicor karena biaya cor hanya bisa untuk beberapa kilometr sedangkan agregat bisa puluhan kilometer,” bebernya.
Sebagai kecamatan yang usianya lebih tua dari Sangatta, diakui Darman memerlukan perhatian serius karenanya warga gembira ketika Plt Bupati Kukar berencana membuat akses jalan dari Sebulu – Muara Kaman tembus Muara Bengkal tanpa melalui kawasan HTI. (SK2/SK3/SK4)