SANGATTA,Suara Kutim.com
Parahnya penyalahgunaan obat batuk Komix dikalangan pelajar , membuat pusing Dinas Pendidkan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim. Pasalnya penyimpangan yang dilakukan pelajar ini diangap sebagai tanggung jawab sekolah yang berada dibawah kewenangan Dikbud Kutim.
Kepala Dikbud Kutim Iman Hidayat, menyatakan sudah melakukan pengawasan dan penguatan secara internal kepada pihak sekolah mulai meminta guru melakukan pengawasan ekstra serta melakukan pengawasan kepada warung-warung sembako yang ada di sekitar sekolah. “Ketika dirazia mereka sudah paham, karenanya barang-barang untuk mabuk atau pesta obat batuk itu disimpan di luar sekolah,” ujar Iman meniru laporan sejumlah kepala sekolah.
Menurut Iman, kasus pelajar ngo-mix dan ngelem banyak dijumpai di Sangatta Selatan, namun hampir merata di semua kecamatan. Ia menegaskan, aksi pengoplosan obat batuk Komix dengan minuman ringan atau alkohol dilakukan pelajar di warung sekitar sekolah dan ada luar sekolah, bukan di kantin sekolah dengan memanfaatkan jam istirahat. “Sebagai penanggungjawab pendidikan, saya minta sekolah aktif melakukan pengawasan terhadap warung-warung ada ada di seputaran sekolah, namun hanya pengawasan dan tidak bisa melarang untuk tidak menjual barang yang memang tidak terlarang untuk diperdagangkan, sepeti obat batuk dan lain sebagainya,” imbuh Iman.
Disinggung apakah ada pelajar yang terjaring aparat, ia tidak membantah bahkan dari beberapa kasus yang ditangani Disdik bekerjasama dengan Unit PPA Polres Kutim, pelajar yang terlibat lebih memilih tetap disekolah dann berkomitmen mau dilakukan pembinaan.
Iman Hidayat mengharapkan orang tua ikut memberikan perhatian dan pembinaan seperti aktif mengecek gambar-gambar yang ada di HP, kemudian memeriksa isi tas serta kerap menanyakan dengan siapa dan kemana saja jika terlambat pulang. “Kami merencanakan akan melakukan razia khusus mulai jam sekolah, tempat internet serta tempat-tempat berkumpul kaum remaja selama ini,” kata Iman Hidayat.(SK-03)