Beranda hukum Pemakaman Korban Keganasan Kapak DS, Menunggu Keluarga

Pemakaman Korban Keganasan Kapak DS, Menunggu Keluarga

0
TKP Agresta dan Hamzah dibantai DS dengan kapak. (Tanda panah)

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (16/11)
Pemakaman Agresta (23) dan Eni Martin (3) korban pembantaian DS (27) warga Desa Miau Baru Kecamatan Kombeng, menunggu kedatangan keluarga namun ada kemungkinan dilaksanakan Kamis (17/11) besok.
Camat Kombeng Furkani kepada Suara Kutim.com menerangkan, Eni Martin bukan anak kandung pasangan Agresta dan DS. “Eni adalah anak kakak dari Agresta, namun telah menjadi anak angkat keluarga Agresta,” terangnya.
Berdasarkan informasi jajarannya, Camat Furkani menerangkan pasangan DS dan Agresta tergolong baru saja berumah tangga, sehingga memperoleh satu orang anak. Pada Minggu (14/11) malam itu, anak kandung Agresta bermalam di kediaman neneknya di Miau. “Saat kejadian mengenaskan itu, anak kandung DS itu ada di rumah neneknya di Miau sementara Agresta bersama anak angkat yang diadopsi dari saudara Agresta,” beber Furkani.
Seperti diwartakan, Eni Martin (3) korban keganasan kapak DS (27) menghembuskannafas terakhirnya dalam perjalanan menuju RSU Kudungga Sangatta tepatnya di Hambur Batu Bengalon, Selasa (15/11) pagi.
Eni rencananya dibawa ke Sangatta untuk mendapatkan perawatan intensif karena di Kombeng dan Muara Wahau belum tersedia fasilitas memadai. Sementara, Agresta yang ditemukan tewas bersimbah dengan darah setelah dilakukan visum et refertum di Puskesmas Kombeng, dibawa ke rumah duga oleh keluarganya.
Agresta yang tiada lain istri DS bersama Eni, Senin (14/11) pukul 23.30 Wita menjadi keganasan DS, dengan sebilah kapak ia membabat Agresta dan Eni sehingga menyebabkan luka mengenaskan pada bagian kepala.
Peristiwa yang menggemparkan warga Kombeng dan Muara Wahau ini, diketahui warga ketika DS minta pertolongan kepada Siti Maimunah (52) dengan alasan istrinya sakit. Namun, ketika Siti Maimunah menemui DS seraya membawa minyak kayu putih, ia melihat tangan DS bersimbah darah.
Melihat keadaan DS yang tak wajar, Siti meminta bantuan warga lainnya namun warga juga takut menjadi korban sehingga dilaporkan ke Polsek Kombeng. (SK12/SK14)