SANGATTA,Suara Kutim.com (15/1)
Pembakaran lahan terutama untuk kebun dalam tuga hari terakhir kembali marak di Sangatta, sehingga udara ibukota Kutai Timur kembali berkabut dan suhu panas meningkat. Pembukaan kebun dengan cara membakar ini dikeluhkan masyarakat, pasalnya api menjalar bebas tanpa ada pembatasan terutama di Jalan Pendidikan dan Jalan Soekarno Hatta.
Pengamatan Suara Kutim.com jumlah titik api semakin bertambah, pasalnya lahan yang dibuka. Kepala Dinas Kehutanan Idham Edwin, Jumat (15/1) menerangkan pembukaan lahan dengan cara membakar sudah berkali-kali diingatkan tidak boleh dilakukan namun masyarakat tetap melakukan. “Imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan membakar lahan disampaikan berkali-kali dengan menggunakan berbagai saluran yang ada, namun kenyataannya ada saja masyarakat yang dengan “sengaja” membakar lahannya untuk berkebun,” ujar pria yang akrab disapa Edwin ini.
Sementara warga yang melakukan pembakaran lahan kepada Suara Kutim.com mengakui membakar lahan karena keterbatasan biaya untuk membuka kebun, selain itu arang pembakaran dimanfaatkan sebagai pupuk alam. “Kami mohon maaf, karena ketiadaan dana karenanya dibakar,” kata seorang pria yang enggan menyebutkan namanya.(SK-03/SK-12)