SANGATTA (25/9-2018)
Pemkab Kutai Timur (Kutim) diminta Ketua Forkom TK2D, jika mengalami defisit APBD harus benar-benar melakukan penghematan atau mengencangkan ikat pinggang, buka tetap menggelar kegiatan yang tidak bermanfaat banyak baik kepada pemerintah maupun masyarakat.
“Kalau memang defisit, harusnya menghentikan kegiatan yang tak menyentuh kepentingan orang banyak. Bahkan ada kegiatan seremonial dengan mengundang artis dengan pembayaran besar, jika bisa menggelar kegiatan hura-hura seharusnya untuk kepentingan pegawai dan masyarakat jangan diabaikan bahkan gaji TK2D berada di bawah standar serat ketrap terlambat,” ujar Mursalim.
Ungkapa Mursalin itu dilontarkanny saat berorasi depan Kantor Bupati Kutim ketika memimpin aksi damai TK2D Pemkab Kutim. Aksi yang mendapat pengawalan Polres Kutim ini, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Dalam aksi yang disertai dengan sejumlah poster itu, Forkom TK2D Kutim menyampaikan harapan Pemkab Kutim memperjuangkan TK2D diangkat berdasarkan kesepakatan yang ada seperti Katagori Satu yang sudah diangkat menjadi PNS.
Kemudian membuka formasi CPNS dengan memprioritaskan TK2D yang telah mengabdi minimal 5 tahun dan tidak. membuka secara umum. Selain itu, membuka peluang P3K sesuai kesepakatan dengan DPR RI.
“Kami TK2D menuntut perbaikan bagi tenaga TK2D agar lebih baik, Pemerintah hanya memberikan janji palsu atas hak-hak tenaga kontrak,” kata Mursalim.(SK2/SK34/SK11)