SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSREMBANG) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2024-2045, Selasa (14/5/2024).
Acara yang diadakan di ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim ini dibuka langsung oleh Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman. Menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan ahli, termasuk Direktur Regional II BAPPENAS-RI Muhammad Roudo, Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Yusliando, serta profesor Djoni Hartono dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Selain itu juga hadir dalam acara ini Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Staf Ahli, Kepala Dinas, Camat, serta perwakilan instansi vertikal lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menekankan pentingnya penyusunan RPJPD yang mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat sekaligus memenuhi tuntutan pembangunan.
“Yang lebih penting lagi adalah keselarasan dengan arah dan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam RPJPN 2025-2045 untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045” ujar Ardiansyah.
Ardiansyah menyebutkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kutim saat ini masih didominasi oleh sektor migas dan gas alam. Namun, ia menegaskan bahwa ke depan, Kutim tidak akan lagi bergantung pada batu bara.
“Kita akan mengusung konsep transformasi, di mana masyarakat ikut berperan aktif melalui UMKM dan koperasi, serta program kesejahteraan masyarakat yang meliputi sektor pertanian, peternakan, pariwisata dan kelautan,” tambahnya.
Visi misi kepala daerah, lanjut Ardiansyah, mencakup transformasi sosial, ekonomi, dan tata ruang. Salah satu pekerjaan rumah (PR) utama adalah pengembangan infrastruktur, terutama infrastruktur dasar. Seperti jalan, pendidikan, air bersih dan rumah sakit. Pertanian untuk masyarakat juga akan dikembangkan dalam beberapa tahun mendatang.
“Kemarin, Kutim sudah mengekspor produk pertanian seperti pisang kepok grecek dari Kaliorang ke Malaysia dan Jepang, serta nanas Himba Lestari yang juga sudah berhasil menembus pasar internasional,” sebutnya.
Ardiansyah menegaskan bahwa pihaknya telah meminta dinas terkait, seperti Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) serta Dinas Perikanan, untuk mengambil langkah strategis dalam memaksimalkan potensi yang ada guna mempercepat pembangunan di Kabupaten Kutim.
“Bappeda juga akan mengakomodasi semua ini sehingga perkembangan pertanian secara mikro bisa dinikmati oleh masyarakat.”jelasnya.
RPJPD Kabupaten Kutim 2025-2045 diharapkan dapat mewujudkan Kutim yang hebat pada tahun 2045. Dengan misi dan arah pembangunan yang ada, Ardiansyah meyakini Kutim bisa meraih visi daerah sebagai pusat hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang maju, inklusif, dan berkelanjutan.
Dengan berbagai program dan strategi yang telah dirancang, optimisme mewujudkan Indonesia Emas 2045 tampak semakin nyata bagi Kutim.(Red-SK/ADV/*)