SANGATTA (20/12-2017)
Kutai Timur (Kutim) kini menjadi kiblat perkebunan sawit di Kaltim. Karena sudah ada 143 perusahaan perkebunan sawit, yang menguasai lahan lebih 500 ribu hektar. Banyaknya perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kutim, berpengaruh besar dalam pemenuhan kebutuhan tandan buah sawit segar bagi industri hilir di Indonesia.
“Kini masuk investasi-investasi besar dari perusahan besar dalam negeri bahkan perusahan asing, dalam industri pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit. Karena itu, kini Kutim jadi daerah pengembangan bisnis komoditi perkebunan termasuk industri sawit di Kaltim,” kata Bupati Ismunandar.
Diungkapkan, dalam menjalankan usahanya, perusahaan perkebunan juga menjalankan program kemitraan dengan besaran 20 persen untuk masyarakat sehingga menjadi daya tarik tersendiri dalam meminimalisir konflik yang muncul antara perusahaan dengan petani.
“Katerlibatan perusahaan perkebunan secara langsung dalam membantu menggarap kebun kemitraan sebesar 20 persen dari Hak guna usaha (HGU) yang diperuntukkan bagi bagi masyarakat dengan tujuan kemandirian usaha dengan pola perkebunan rakyat,” ujar Ismu.
Selain itu, ia mengakui berkembangnya perkebunan kelapa sawit, menjadikan Kutim sebagai kiblat pola pembangunan kebun kemitraan kelapa sawit di Kaltim, sehingga banyak daerah belajar banyak pengembangan program kemitraan di Kutim.
Meskipun perusahan perkebunan telah banyak membangun dibidang pertanian, timpal perusahaan perkebunan dapat ditingkatkan untuk menunjang program pembangunan pemerintah, utamanya di kawasan pemukiman warga kecamatan yang berada dekat dengan wilayah operasi kerja. “Mendukung kesuksesan jalannya Pekan Olaharaga Provinsi Kaltim yang berlangsung 2018 mendatang. Kami berharap perusahaan perkebunan kelapa sawit ikut menyukseskan Porprov, membantu cabor dalam pendanaan pembinaan atlit,” harap Alfian.(SK2)