SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Meski merupakan salah satu sentra pertanian padi sawah dan bahkan menjadi unggulan bagi Kabupaten Kutai Timur (Kutim), namun ternyata petani yang ada di Kecamatan Kaubun masih kekurangan stok pupuk. Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Kutai Timur, Ubaldus Badu.
“Kekurangan stok pupuk bagi petani di Kecamatan Kaubun ini sebenarnya merupakan masalah sejak lama, terutama ketersediaan pupuk non subsidi. Informasi yang saya dapat saat reses kemarin, pupuk ini belum maksimal direalisasikan kepada masyarakat petani,” ucap Ubaldus Badu kepada wartawan, belum lama ini.
Lanjutnya, dari laporan yang diterima dari masyarakat, bahwa untuk memenuhi kebutuhan pupuk tersebut, para petani terpaksa membeli stok pupuk dari kecamatan lain, di antaranya dari Kecamatan Sangkulirang dan Bengalon.
“Jadi para petani ini untuk mendapatkan pupuk, mereka terpaksa membeli dari daerah-daerah lain, dari Kecamatan Sangkulirang dan Bengalon, kebanyakan pupuk didapatkan dari Bengalon,” jelasnya.
Tidak hanya pupuk, ketersediaan obat-obatan untuk pertanian juga sering menjadi permasalahan. Ubaldus badu berharap ada campur tangan dari pemerintah daerah agar ketersediaan pupuk bersubsidi dan obat-obatan pertanian bisa dengan mudah didapatkan oleh para petani Kaubun.
“Obat-obatan pertanian juga kadang ketersediaannya menjadi masalah. Kami berharap ada campur tangan dari pemerintah daerah, agar ketersediaan pupuk bersubsidi dan termasuk obat-obatan pertanian bisa dengan mudah didapatkan oleh para petani. Hal ini mengingat Kecamatan Kaubun merupakan salah satu sentra pertanian padi sawah di Kutai Timur,” tutup Ubaldus.(Red-SK/ADV)