Kadis Pertanian dan Peternakan Kutim, Syarifuddin Ginting (Kiri) |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Kutim terus mengembangkan sejumlah komoditas pertanian unggulan Kutim seperti pisang, jeruk dan salak yang dikenal dengan produk Borneo Prima (BP). Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim Syarifuddin Ginting kepada wartawan saat memberikan pemaparan presentasi potensi pengembangan pertanian dan peternakan Kutim, Selasa (6/5) siang, menyebutkan Kaliorang merupakan produsen pisang kepok terbesar di Indonesia dengan luasan lahan lebih dari 20 ribu Ha. Bahkan pisang kepok Kutim sudah mulai merambah pangsa pasar modern seperti Carefure namun sempat terhambat karena hasil greding yang tidak memenuhi standar Carefure.
Kedepannya, ujar Syarifuddin Ginting, Pemkab Kutim mengusahakan pisang kepok asal Kutim mendapat pengakuan nasional dengan mematenkan produk hotikultura menjadi Pisang Bulan Kutim.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian Nomor 464 Tahun 2007 diakui jeruk Kutim sebagai produk holtikultur lokal yang sudah mendapatkan hak paten sebagai Borneo Prima. “Jeruk BP sudah mulai dikembangkan dibeberapa daerah yakni Berau, Bulungan dan Pasir. Namun karena baru dikembangkan secara profesional diperkirakan dua tahun kedepan BP prima bisa menguasai pasar Kutim dan Kaltim,” ungkap Syarifuddin seraya menyebutkan areal kebun jeruk BP kini mencapai 365 Ha dengan produksi 1.123 ton pertahun.
Bersama pejabat Dinas Pertanian dan Peternakan lainnua, ia menambahkan yang tak kalah pentingnya bagaimana pengembangan produk unggulan ini dapat mendatangkan keuntungan dan kemakmuran bagi petani. Sebagai penanggungjawab bidang pertanian, ia menaruh harapan produk unggulan Kutim tidak menguasai pasar Kutim namun juga dapat bersaing secara nasional seperti pisang Lampung serta Jeruk Pontianak.(SK-03)