SuaraKutim.com, Sangatta – Target keberhasilan program penanganan stunting dan Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Kutai Timur tidak akan bisa tercapai, jika tidak ada campur tangan dan dukungan masyarakat. Karenanya, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKAB) Kutai Timur, bakal melakukan terobosan baru dengan membentuk kelompok kegiatan (Poktan), untuk melakukan pendampingan baik itu calon pengantin, bayi, balita dan lansia, yang bertujuan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kecamatan maupun desa.
Kabid KS DPPKB Kabupaten Kutai Timur, Ani Saidah, mengemukakan, pihaknya secara maraton melakukan perekrutan kelompok kegiatan (Poktan) di lima kecamatan yang sebelumnya belum mendapatkan pembinaan dari DPPKB Kutim.
“Kami akan melaksanakan maraton pembinaan Poktan di lima kecamatan, yaitu Busang, Long Mesangat, Muara Bengkal, Muara Ancalong, dan Batu Ampar. Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa setiap kecamatan mendapatkan pembinaan yang sesuai,” ujarnya.
Dikatakan, hal teknis kegiatan marathon yang dilakukan pihaknya untuk memangkas tingginya operasional. karena hanya diperlukan satu kali transportasi, dan setiap kecamatan memiliki unit pelaksana teknis (UPT). Kendati demikian, setiap kecamatan sudah memiliki tenaga pendamping keluarga (TPK) untuk membina calon pengantin, bayi, lansia, dan balita.
“TPK ini kami beri dukungan dalam bentuk uang transport sebesar Rp110 ribu dari BKKBN. Namun, kami di tingkat Kabupaten belum memberikan dukungan serupa,” ungkapnya.
Ia menilai, pentingnya peran TPK dalam memberikan dukungan kepada masyarakat. Kendatipun honor yang diberikan tidak sebanding dengan tugas yang dikerjakan.
“Saat ini jumlah honor dan internet senilai 210 Ribu sangat minim. Padahal mereka menginput data, mendampingi catin, bayi dan lansia. Jadi kami angkat topi pada mereka yang mau berbuat lebih demi masyarakat,” pungkasnya.(Red/SK-02/Adv)