Beranda kutim adv pemkab Pola Asuh dan Pemberian MPASI yang Benar dan Tepat, Kunci Kualitas Tumbuh...

Pola Asuh dan Pemberian MPASI yang Benar dan Tepat, Kunci Kualitas Tumbuh Kembang Anak

0
Foto bersama Asisten Pemkesra Kutim, Poniso Suryo Renggono dengan Kepala Dinkes Kutim Bahrani Hasanal, Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah, sejumlah Kepala Dinas dan ratusan peserta talkshow Anak Sehat dengan Pola Asuh Tepat dan MPASI Adekuat, Rabu (10/7/2024)

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Ratusan ibu yang terdiri dari para kader kesehatan dan sejumlah organisasi wanita, Rabu (10/7/2024) pagi, terlihat memadati ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) yang berada di pusat perkantoran Pemerintah Kutai Timur.

Bukan tanpa alasan, ratusan ibu ini menghadiri acara talkshow kesehatan bertema “Anak Sehat dengan Pola Asuh Tepat dan MPASI Adekuat”, yang digagas Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur.

Asisten Pemkesra Kutim Poniso Suryo Renggono didampingi Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah dan Kepala Dinkes Kutim Bahrani Hasanal, saat menyerahkan cinderamata kepada narasumber talkshow Anak Sehat dengan Pola Asuh Tepat dan MPASI Adekuat, Rabu (10/7/2024)

Acara yang dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Kutim, Poniso Suryo Renggono, turut dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Kutai Timur Siti Robiah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim Bahrani Hasanal, serta sejumlah pimpinan dan pejabat SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kutai Timur.

Dalam sambutannya, Poniso menyoroti pentingnya peningkatan kesehatan anak di Kutai Timur. Berdasarkan Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), terjadi penurunan prevalensi ASI Eksklusif dari 64,5% pada tahun 2018 menjadi 52,5% pada tahun 2021.

“Alasan yang menjadi penyebab kegagalan praktik ASI Eksklusif bermacam-macam, seperti budaya memberikan makanan prelakteal, tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, hingga ibu harus bekerja,” ungkapnya.

Poniso juga menegaskan pentingnya pemberian makan yang baik sejak lahir hingga usia dua tahun sebagai upaya mendasar untuk menjamin kualitas tumbuh kembang anak.

“Lebih dari 50% kematian anak balita terkait dengan keadaan kurang gizi, dan dua per tiga di antaranya terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak,” tambahnya.

Acara ini tidak hanya berhenti pada penyampaian data, namun juga menawarkan solusi praktis. Dalam sesi-sesi yang berlangsung, berbagai narasumber memberikan informasi dan panduan mengenai inisiasi menyusu dini (IMD), pentingnya ASI eksklusif, serta waktu yang tepat untuk pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Poniso berharap, informasi yang diperoleh dari talkshow ini dapat diimplementasikan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya berharap serangkaian kegiatan hari ini dapat menambah informasi penting yang bisa diketahui oleh masyarakat dan diimplementasikan dalam kehidupan,” tutupnya dengan penuh harapan.

Sementara itu, salah satu peserta, Rina, seorang ibu muda dari Sangatta, mengungkapkan betapa berartinya talkshow ini baginya.

“Saya jadi lebih paham tentang pentingnya ASI eksklusif dan kapan sebaiknya mulai memberikan MPASI. Ini akan sangat membantu saya dalam merawat anak saya,” ujarnya.

Talkshow kesehatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk meningkatkan derajat kesehatan anak-anak di wilayah Kutim. Dengan keterlibatan lintas sektor, termasuk kader kesehatan, diharapkan informasi penting ini bisa menyebar luas dan diterapkan dengan baik.(Red-SK/ADV)