Beranda kutim adv pemkab Poniso : Pemkab Kutim Berkomitmen Terhadap Pertumbuhan dan Pengembangan Seni Budaya di...

Poniso : Pemkab Kutim Berkomitmen Terhadap Pertumbuhan dan Pengembangan Seni Budaya di Kutim

0

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur, memiliki beberapa suku yang bermukim dan menjadi satu bagian tidak terpisahkan dari keutuhan dan kemajemukan, serta menjadikan Kutai Timur sebagai miniatur Indonesia. Karenanya Pemerintah Kutim memiliki komitmen yang kuat terhadap pertumbuhan dan pengembangan seni budaya yang ada di Kutim. Hal ini disampaikan Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra Pemkab Kutim, Poniso Suryo Renggono usai membuka Pentas Seni, Kebudayaan, Kuliner dan Adat Nusatara Kabupaten Kutai Timur Tahun 2024 yang digagas Dinas Pendidikan dan Kebupayaan (Disdikbud) Kutai Timur yang digelar selama sepuluh hari, sejak tanggal 2-11 November 2024 di arena Polder Ilham Maulana Sangatta, Sabtu (2/11/2024) malam.

”Kegiatan ini merupakan bukti bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) mempunyai komitmen yang kuat terhadap pertumbuhan dan pengembangan seni budaya yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Kita tau bersama bahwa Kutai Timur terdiri dari beberapa suku dan budaya yang merupakan miniatur Indonesia. Oleh karena itu, kita banyak perbedaaan tetapi perbedaan itu adalah saling menguatkan antara suku yang satu dengan yang lainnya. Buktinya adalah kita bisa berkolaborasi, berpartisipasi dalam kegiatan Pentas Seni Kebudayaan ini,” ucap Poniso saat menghadiri Pembukaan Pentas Seni, Kebudayaan, Kuliner dan Adat Nusantara Kutai Timur 2024.

Dalam kegiatan Pentas Seni, Kebudayaan, Kuliner dan Adat Nusantara Kabupaten Kutai Timur Tahun 2024 ini, masyarakat dan pengunjung tidak hanya bisa menikmati sajian pentas seni dan musih tradisional dan modern, namun juga disuguhkan berbagai macam kuliner khas masing-masing suku daerah yang ada di Kutai Timur. Mulai dari masakan khas Minang atau Padang, Jawa, Bali, Bugis, Banjar, Kutai dan masih banyak lagi. Selain itu panitia juga menampilkan Mini Museum dan sejumlah kegiatan live, seperti dialog budaya, live painiting dan live ukir pajat sapeq.

”Ada tiga tujuan yang merupakan target utama yang ingin dihasilkan dalam kegiatan festival adat tradisi kuliner Nusantara ini, yakni pertama ingin memperkenalkan adat istiadat Nusantara yang ada di Kutai Timur agar masyarakat menyadari kebudayaan Nusantara yang masih ada. Kemudian kedua ingin melestarikan adat istiadat Nusantara agar terus dirawat oleh masyarakat sebagai warisan leluhur yang harus dipertahankan di era globalisasi yang menggerus budaya lokal. Serta yang ketiga, bahwa kita ingin mendorong masyarakat ikut mengambil peran menjadi pelaku tradisi adat dan istiadat Nusantara, sehingga kebudayaan yang majemuk di Kutai Timur mampu menjadi daya tarik untuk Kutai Timur itu sendiri,” jelas Kabid Kebudayaan Disdikbud Kutim, Padliansyah selaku Ketua Panitia kegiatan.(Red-SK/Adv)