SANGATTA (6/2-2018)
Cuaca yang tidak bisa diprediksi terutama di musim, tanah longsor di Kutai Timur bisa terjadi seperti di ruas Sangatta – Rantau Pulung dan Sangatta Bengalon hingga Sangkuliran. Kondisi ini,kata Kadis PU Kutim Aswandini Eka Kendaraan yang terjebak longsor di Jalan Sangatta – Rantau Pulung, beberapa waktu lalu.[/caption]Tirta, rata-rata tanah di Kutim labil sehingga rawan longsor akibat getaran maupun pergerakan lapisan tanah.
Ia berharap, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutim menambah dana swakelola termasuk untuk memperbaiki jalan yang longsor. Ditemui di ruang kerjanya siang tadi, Aswan menerangkan longsor yang terjadi di jalan poros Sangatta – Rantau Pulung di depan kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kutim dan beberapa titik ruas jalan di Jalan Soekarno-Hatta Sangatta memerlukan tindakan cepat.
“Perbaikan jalan yang amblas atau tertimbun tanah longsor, merupakan tindakan darurat karena bila dibiarkan berdampak ekonomi besar serta kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Dana swakelola, merupakan dana yang dibutuhkan dalam keadaan emergency yang penangananya tidak terlebih dahulu melalui lelang namun kesemuanya tetap dapat dipertanggungjawabkan,” bebernya seraya menerangkan selama perbaikan menggunakan alat milik PU.
Ia menegaskan, semua kegiatan darurat yang menggunakan dana swakelola diarahkan untuk mobilisasi peralatan dan orang, BBM serta upah pekerja. “Jika harus menunggu pekerjaan ditenderkan atau dikontrakkan kepada pihak ketiga, perbaikan tidak bisa segera dilaksanakan. Belum lagi yang dihadapi adalah putusnya jalan penghubung antara dua kecamatan yang merupakan satu-satunya akses transportasi dan mobilitas masyarakat,” ungkapnya seraya menyebutkan ia membutuhkan dana antara Rp5 Miliar hingga Rp10 M.(SK2/SK3)