MAKKAH (29/8-2018)
Tindakan tegas pihak penerbangan terhadap koper yang berisikan air zam-zam, parfum lebih 100 mili serta mengunakan jaring koper, bukan isapan jempol. Terbukti sejak kepulangan Kelompok Terbang (Kloter) Pertama meninggalkan Arab Saudi, ratus botol air zam-zam, parfum serta jaring diamankan.
Penyitaan barang yang dilarang dibawa itu, dilakukan petugas keamanan pesawat dan Bandara King Abdul Azis Jeddah. Yuhendra sebagai pelaksanan transportasi Daker Makkah menyebutkan pembongkaran terpaksa dilakukan karena berdasarkan pemaindain yang dilakukan petugas. “Tanpa menunggu waktu, semua barang yang teindikasi bermasalah dalam artian memang dilarang tetapi tetap dibawa jamaah maka mau tidak mau harus ditinggal,” beber Yuhendra seraya memperlihatkan sejumlah barang yang diamankan petugas penerbangan Saudi Arabia dan Garunda Indonesia.
Kepada jamaah haji yang belum pulang, ia mengimbau tidak coba-coba memasukan air zam-zam dalam koper, serta mentaati aturan yang sudaj disampaikan. “Di bandara ada alat pemindai mendeteksi cairan, begitu ketahuan langsung dilakukan pembongkaran untuk dikeluarkan, sementara koper diteruskan ke bangasi sudah tanpa alat pengaman,” bebernya seraya menambahkan jamaah Kloter pertama yang pulang ke tanah air dilakukan Senin, (27/8/2018) dinihari namun koper telah dikirimkan ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah sejak Sabtu dan Minggu.
Terkait berat koper, dijelaskan jamaah wajib sudah memperkirakannya dengan menghitung barang bawaan saat datang dan kembali. Dijelaskan, ditimbang beratnya di hotel untuk memastikan tidak lebih dari 32 kilogram. “Kalau lebih, diminta segera dikurangi,” sebutnya.(SK12)